selalu.id -Koordinator Relawan Kotak Kosong, Heru Satrio, dengan percaya diri mengklaim bahwa opsi kotak kosong akan menang telak dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Surabaya 2024.
Menurutnya, tren partisipasi pemilih yang menurun dan derasnya dukungan warga menjadi indikasi kuat bahwa kotak kosong mampu menumbangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Eri Cahyadi-Armuji.
“Partisipasi pemilih kali ini terlihat merosot, bahkan cenderung menurun drastis. Tapi justru itu menunjukkan tingginya dukungan terhadap kotak kosong,” ujar Heru saat diwawancarai, Rabu (27/11) siang.
Heru memaparkan bahwa dukungan signifikan terhadap kotak kosong terlihat di beberapa dapil (daerah pemilihan). Wilayah seperti Wonokromo, Kutai Darmo yang didominasi oleh isu Surat Ijo, hingga daerah Kenjeran, disebut-sebut menjadi basis kuat pendukung kotak kosong.
Menurut analisis timnya, peluang besar untuk menang sangat terbuka lebar. Jika kotak kosong benar-benar unggul, Heru dan relawan berencana mendeklarasikan kemenangan pada Rabu malam di depan Gedung Grahadi, Surabaya.
“Kami menunggu proses penghitungan di seluruh TPS hingga selesai. Jika Allah menghendaki, pukul 19.00 WIB malam ini kami akan deklarasikan kemenangan kotak kosong di depan Grahadi,” tegas Heru.
Heru menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mengikuti proses resmi penghitungan suara yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Ia meminta waktu untuk memantau perkembangan hingga seluruh hasil masuk.
“Kita hormati prosesnya. TPS resmi tutup pukul 12.00 WIB, dan setelah itu perhitungan suara dilakukan. Sampai pukul 19.00 WIB nanti, kami akan memaksimalkan semua input hasil dari TPS,” tambahnya.
Pilwakot Surabaya tahun ini menjadi sorotan karena melibatkan opsi kotak kosong melawan paslon tunggal Eri Cahyadi-Armuji.
Fenomena kotak kosong kerap dianggap sebagai bentuk protes terhadap calon tunggal yang dianggap kurang merepresentasikan keinginan sebagian warga.
Jika klaim kemenangan Heru Satrio terbukti, Pilwakot Surabaya akan mencatat sejarah baru di perpolitikan lokal. Dukungan terhadap kotak kosong menjadi simbol bahwa demokrasi tetap hidup meski tanpa banyak pilihan kandidat.
Hingga berita ini ditulis, penghitungan suara di TPS masih berlangsung. Warga Surabaya kini menantikan hasil resmi yang akan menentukan arah kepemimpinan kota mereka selama lima tahun ke depan.
Baca Juga: Kecewa Berat, KPU Surabaya Dinilai Gagal Sosialisasikan Kotak Kosong
Editor : Ading