selalu.id -Stok blangko untuk Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Surabaya kini terbatas. Pemkot Surabaya pun memprioritaskan tiga golongan yang bisa melalukan pencetakan e-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, per 11 November 2024, jumlah blanko e-KTP tinggal 4.200. Sementara yang mengajukan pencetakan e-KTP sekitar 1.500 perhari.
Baca Juga: Buruan! Layanan Perekaman KTP Elektronik Pemilih Pemula Dibuka Hanya Tiga Hari
Dispenduk Capil pun memprioritaskan tiga golongan yang bisa melakukan pencetakan. Tiga golongan tersebut yakni, usia 17 tahun, lansia dan penduduk yang pindah ke Surabaya.
"Kalau 1500 ya dua hari sudah kosong, kami tidak ingin blanko itu kosong artinya sampai dengan menjelang Pilkada itu nanti untuk pemilih pemula, orang disabilitas, lansia itu mereka punya data untuk bisa melakukan pencoblosan," jelasnya.
Usia 17 tahun menjadi prioritas utama agar mereka bisa mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Sehingga, mereka bisa turut berpartisipasi dalam pesta demokrasi daerah.
"Pemilih pemula kami prioritaskan (untuk mengejar Pilkada) sampai dengan tanggal 27 November tahun 2024," ungkap dia.
Selain tiga golongan tersebut, pihaknya juga memprioritaskan pemohon e-KTP dengan kebutuhan mendesak. Seperti keperluan ke rumah sakit atau syarat melamar pekerjaan.
Baca Juga: Pasca Lebaran, Ratusan Ribu Orang Urus Surat Kependudukan
"Kalau misalnya itu dari tingkat urgenitasnya sangat mendesak itu akan kita cetak, karena apa jangan sampai blanko yang tersedia ini kami cetak semua, karena Kalau kami cetak semua itu per hari itu bisa sampai 1500," ungkap dia.
Sementara, bagi pemohon yang ingin mencetak karena e-KTP rusak atau hilang, menjadi prioritas terakhir. Petugas akan mengarahkan pemohon untuk mengaktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebagai pengganti E-KTP.
"Mereka bisa melakukan upaya permohonan pencetakan KTP itu melalui aplikasi E-Sule yang ada di kelurahana dengan melampirkan alasannya," ungkap dia.
Setiap minggu, pihaknya telah mengajukan permohonan blanko ke pemerintah pusat. Namun, di pemerintah pusat stok blanko juga menipis.
Baca Juga: Aktivasi IKD Tertinggi, Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Dukcapil Prima Award 2024
"Kita mengajukan permohonan (blanko) tapi dapatnya sekitar 2000-4000. itu kalau kita normal itu satu hari dua hari sudah habis makanya akan kita manage," tutur Eddy.
Eddy pun tak tahu mengapa stok blanko di pemerintah pusat menipis. Padahal biasanya, pihaknya mengajukan blako ke pemerintah pusat satu bulan sekali dan yang datang selalu banyak.
"(Faktor stok menipis) enggak tau. Kita mengajukan, biasanya sebulan sekali itu dapat banyak gitu ya dan itu juga untuk satu bulan. sekarang ini kan ketika kita ngajukan cuma dapat segitu itu (2000-4000 blanko)," pungkas.
Editor : Ading