Minggu, 20 Apr 2025 10:17 WIB

Arif Fathoni, Antara Dampingi dan Saingi Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya

Foto: Arif Fathoni

Foto: Arif Fathoni

selalu.id - Muncul satu nama lagi dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya, dan dari beberapa nama yang sudah ada, sosok ini tercatat paling muda dan memiliki karir politik yang cukup melesat.

Sosok ini memiliki rekam jejak sebagai aktivis mahasiswa pada era 98, yakni Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni, dan telah menjadi salah satu tokoh yang selayaknya patut dipertimbangkan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Usulkan Modifikasi Program MBG selama Ramadan

Arif yang mengawali karier sebagai anggota dan kemudian menjadi ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) tak butuh waktu lama bagi Arif Fathoni untuk masuk ke lingkaran parlemen.

Arif pun belum genap di usia 40 tahun, pernah menjadi jurnalis di salah satu media swasta di Surabaya, pun dalam bidang hukum yang menjadi disiplin ilmu yang ditekuninya hingga membuka kantor TON'S Law Office. Toni sebagai pribadi yang sempat mencicipi dunia jurnalistik dan pengacara ini didapuk memimpin partai Golongan Karya (Golkar) Surabaya.

Urusan mengorganisir massa, lobi-lobi, meraup dukungan serta pendekatan kepada masyarakat sudah tidak diragukan lagi. Hal ini tidak lepas dari beberapa bidang profesi serta kegiatan yang digelutinya semenjak muda.

Sosok Arif Fathoni yang terkesan terlambat muncul dalam bursa Pilwali Surabaya, ini dijalari alasan karena pria lulusan Universitas Bhayangkara Surabaya ini tidak memiliki keinginan untuk maju pada palagan pilkada Surabaya di tahun 2024. Toni mengaku masih ingin belajar kepada politisi-politisi senior lainnya.

Pada pertengahan tahun 2023 lalu, selalu.id sempat menayakan perihal pencalonnanya sebagai kandidat Cawali, namun Toni mengaku belum memiliki keinginan tersebut lantaran masih ingin mengabdikan diri sebagai Ketua DPD Golkar Surabaya.

"Kalau saya pribadi, belum lah kalau sampai mengarah ke situ (pencalonan). Saya harus mengabdikan diri dulu ke masyarakat sebagai ketua Golkar sembari menimba ilmu ke senior-senior. Itu kalau pendapat pribadi. Tapi kalau ditanya sebagai kader, saya harus selalu siap mengikuti perintah," ujarnya kala itu.

Di kalangan anggota DPRD Surabaya, Sosok Arif Fathoni juga dikenal piawai dalam menjalin komunikasi antar partai, ini tak lepas dari profesi jurnalis yang sempat ditekuninya selama beberapa tahun. Informasi menyebutkan, Toni kerap kali menjadi penjembatan jika terjadi permasalahan atau merumuskan masalah yang membutuhkan kesepakatan lintas partai.

Dalam perkembangannya, Golkar Jatim mengusulkan kepada DPP dua nama sebagai kandidat baik Cawali maupun Cawawali, yakni Eri Cahyadi dan Arif Fathoni. Meski berdasar keterangan Ketua DPD Golkar Jatim nama-nama tersebut masih bisa berubah atau bertambah, namun faktanya dua nama itu sudah disetorkan sebagai usulan ke DPP Golkar.

"Mas Eri dan Arif Fathoni sudah lama dapat surat penugasan karena masuk list yang sudah dikirimkan ke DPP. Tapi masih ada kemungkinan ada tambahan nama, masih menunggu perkembangan," ujar Sarmuji.

Sebagai seorang kader, sudah tentu Arif Fathoni lebih mengedepankan tugas partai daripada kehendak pribadinya. Pria santun ini dituntut untuk siap dalam palagan pilwali Surabaya jika ternyata Golkar menunjuknya untuk maju, baik itu mendampingi maupun menjadi rival Eri Cahyadi sebagai petahana.

Baca Juga: Golkar Surabaya Sambut Tahun Baru Imlek dengan Dekorasi Lampion, Wujudkan Toleransi dan Keberagaman

Editor : Ading