selalu.id - Fuad Benardi, Putra Sulung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tidak mempermasalahkan Eri Cahyadi maju kembali tanpa melibatkan nama ibundanya di Pilwali 2024 pada November 2024 mendatang.
Fuad menilai bahwa selama 10 tahun kepimpinan Risma sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010-2020, saat ini tak mudah dilupakan dan masih melekat di hati masyarakat Surabaya. Sehingga, nama ibundanya masih pengaruh dalam Pilwali 2024.
Hal itu terbukti, Fuad pun menceritakan saat dirinya maju dalam Caleg DPRD Jawa Timur Dapil Surabaya. Ia dikenalkan juga sebagai Putra Sulung Mensos Risma selama kampanye, masyarakat yang belum mengenalnya pun merespon positif kepadanya.
“Efek warisan dijalankan Bu Risma selalu melekat di hati masyarakat Surabaya. Nanti jadinya dalam pilwali 2024 efek atau semacam endors dukungan dari Bu Risma pasti kepada siapapun calon sangat pengaruh. Ini sangat pengaruh efek endors dari Bu Risma,” kata Fuad, saat ditemui selalu.id, di kantornya, Cafe Historisma, Surabaya, Selasa (2/4/2024).
Calon Anggota Dewan DPRD Jatim yang bakal duduk di kursi Indrapura itu pun menanggapi kabar kembalinya pencalonan Eri Cahyadi-Armuji yang saat ini tengah bersafari politik ke partai-partai di Surabaya untuk Pilwali nanti.
“Kan rencana mau koalisi besar kan, apakah nanti bisa bareng bersama Eri-Armuji, kan belum tentu itu pasti ada permintaan dari partai lain koalisinya,” ujar Fuad.
Terkait tanggapan dari Risma sendiri, kata dia, ibundanya saja hanya menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan.
“Bu Risma masih tunggu rekomendasi bu Ketum PDIP Megawati. Dan hasil pemilu 2024 baik Pilpres atau Pileg nantinya akan menjadi bahan evaluasi DPP menentukan gerakan Pilkada November,” jelasnya.
Lebih lanjut Ketua Karang Taruna Surabaya itu mengatakan bahwa jika Eri Cahyadi tak butuh endors dari Bu Risma, sebenarnya tidak ada masalah. Sebab, hal itu tergantung pemilihan hati masyarakat yang bakal melihat kinerja Wali Kota Surabaya itu selama memimpin Kota Pahlawan.
“Kalau dibilang masih butuh endors Bu Risma sih harusnya enggaklah. Karena masyarakat sudah punya tolak ukur baru yaitu wali kota saat ini ya pak Eri. Ya pasti masyarakat meilhat berdasarkan kinerja wali kota seperti apa,” bebernya.
“Seperti saya, ketika nanti ditetapkan tapi kemudian menjabat sebagai DPRD Jatim nantinya jika saya maju kembali di Pileg 2029 atau gimana masyarakat pasti melihatnya kan saya bukan lagi sebagai putra bu Risma. Tapi melihat saya apa yang saya lakukan selama 5 tahun apakah memberikan efek kepada masyarakat atau tidak,” pungkasnya.
Baca Juga: Menuju RUPS, DPRD Jatim Desak Perombakan Manajemen Bank Jatim
Editor : Ading