• Loadingselalu.id
  • Loading

Senin, 04 Des 2023 04:49 WIB

Tercatat Sebanyak 267 Gempa Susulan di Laut Flores Setelah Magnitudo 7,5 Kemarin

Siaran pers BMKG secara daring  di Jakarta

Siaran pers BMKG secara daring di Jakarta

Surabaya (selalu.id) - Sebanyak 267 gempa susulan terjadi pasca gempa pertama hingga hari ini, Rabu (15/12/2021) sampai pukul 07.00 WIB di Laut Flores.

BMKG mencatat sampai Selasa (14/12) malam terjadi 120 kali gempa susulan dan beberapa di antaranya bermagnitudo lima atau lebih, yaitu 5,6 pada pukul 10.41 WIB. 5,5 pada pukul 10.47 WIB. 5 pada pukul 12.46 WIB. 5,4 pada pukul 15.31 WIB dan 5,2 pada pukul 15.57 WIB.

Baca Juga: Atmosfer Labil, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya Berlangsung hingga 2 Desember 2023

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menganjurkan warga di daerah yang terdampak gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak serta melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata direkomendasikan kembali ke tempat masing-masing karena peringatan dini tsunami telah diakhiri," ujarnya dalam siaran pers daring di Jakarta.

Baca Juga: Surabaya Mendung dan Gerah, Begini Penjelasan BMKG

Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 terjadi di Laut Flores pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB. Episenter gempa itu berada 112 kilometer barat laut dari Kota Larantuka di Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Setelah gempa, tsunami setinggi 7 cm terdeteksi di Marapokot, Kabupaten Nagekeo, pada pukul 10.36 WIB serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 10.39 WIB.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Kebut Pemasangan Saluran Air dan Bersih-bersih Eceng Gondok

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa di Laut Flores hingga Selasa (14/12) pukul 22.15 WIB telah menyebabkan 346 rumah rusak dan memaksa 770 warga mengungsi. Gempa juga menyebabkan kerusakan tiga gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa, dan satu pelabuhan.

Menurut BNPB, kerusakan bangunan akibat gempa paling banyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. (SL1)

Editor : Redaksi