selalu.id - Kepolisian Gresik membantah adanya tuduhan salah tangkap dan penganiayaan terhadap Aditya Rosadi yang mengaku dibakar alat kelaminnya.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyebut Aditya Rosadi merupakan tersangka penadah dan kunci kasus pembunuhan terhadap Aris Suprianto, yang tewas dengan pisau tertancap di mulutnya.
"Dan tersangka Aditya Rosadi ini, merupakan tersangka kunci untuk membuka terang benderang kasus pembunuhan ini," kata AKP Adhino, Selasa (19/12/2023).
Dalam kasus pembuhanan itu polisi menetapkan lima tersangka atas kasus perampokan dan pembunuhan. Dua orang diketahui sebagai pelaku utama.
Sementara tiga orang lainnya sebagai penadah barang hasil kejahatan. Salah satunya adalah Aditya, yang disebut sebagai penadah handphone milik korban.
AKP Adhino membeberkan awalnya penangkapan Aditya dilakukan pada 30 November 2023 lalu, usai pihaknya melakukan penyidikan lokasi pembunuhan di Menganti. Pihaknya pun menemukan kotak handphone milik korban.
Polisi pun mengecek lokasi terakhir handphone merek Samsung A05 itu yang ternyata di Kabupaten Rembang. Diketahui Aditya menjadi penadah handphone milik korban dengan melakukan transaksi tukar tambah seharga Rp1,1 juta dan menyerahkan handphone Oppo Reno miliknya kepada tersangka, pada 28 November 2023 lalu.
"Jadi hasil pemeriksaan kita ini tersangka Aditya Rosadi terbukti mengambil atau membeli handphone tersebut dari tersangka utama pembunuhan. Dikuatkan dengan bukti CCTV TKP pada saat berdua melakukan transaksi," jelasnya.
Ia menegaskan kembali bahwa Aditya merupakan kunci kasus pembunuhan keji warga Menganti. Sebab itu, polisi bisa ngusut tersangka utama kasus ini.
"Aditya Rosadi ini adalah pelaku kunci, jadi bagaimana kita berhasil mengungkap kasus pembunuhan keji ini, awal mulanya dari saudara Alditya Rosadi ini. Ia tahu bagaimana ciri ciri pelaku utamanya, dia yang bertemu langsung, bertransaksi langsung, dan dia tahu betul tersangka utama ini akan pergi kemana setelah bertransaksi," tegasnya.
Polisi Gresik juga menyebut Aditya hanya mengalami kesulitan buang air kecil. Bahkan telah dilakukan pemeriksaan ke dokter di RSUD Ibnu Sina Gresik pada 14 Desember 2023 lalu.
Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada alat vital Adhitya. Saat dilakukan pemeriksaan justru Adhitya hanya mengeluh kesulitan buang air kecil dikarenakan kurangnya minum air sehingga menyebabkan anyang-anyangan (sakit ketika buang air kecil).
"Dan kondisi psikologis yang tidak nyaman di dalam tahanan, membuat Aditya mengalami kesulitan, sakit atau tidak bisa ereksi," pungkasnya.
Baca Juga: Fakta Dibalik Kasus Mutilasi Ngawi: Berikut Detail Profil Pelaku Mutilasi Sadis
Editor : Ading