selalu.id - Mendekati musim penghujan, Kota Surabaya akhir-akhir ini terlihat mendung tetapi bisa dirasakan bahwa hawanya tetap terasa hangat bahkan bisa dikatakan gerah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberi penjelasan terkait cuaca Surabaya tersebut. Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo, Teguh Tri Susanto menyampaikan mendung yang terjadi di Surabaya saat ini karena telah memasuki masa peralihan atau pancaroba.
"Karena Surabaya memasuki masa peralihan cuaca atau pancaroba," kata Teguh, kepada selalu.id, Rabu (15/11/2023).
Terkait cuaca yang mendung tetapi tak kunjung hujan dan terasa gerah, Teguh menjelaskan itu disebabkan oleh, jarak pandang yang kabur karena polusi udara.
"Terlihat seperti polusi, menurut data observasi karena sedang terjadi kekaburan jarak pandang akibat adanya lapisan inversi," ujar Teguh.
Teguh menyampaikan cuaca Surabaya akan konstan seperti ini hingga awal Desember 2023 nanti dengan lama dua dasarian (satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari).
"Awal musim penghujan Surabaya di Desember dasarian 1 dan 2. Saat ini November 2023 dasarian 2 sebagian Jatim sudah memasuki masa peralihan," jelasnya.
Salah warga Gubeng Esti (26) mengaku akhir-akhir ini hawa di Surabaya terasa sumuk dan gerah. Bahkan, dia saat tidur di kosnya dengan menggunakan kipas pun anginnya hangat.
"Akhir-akhir ini sumuk ya, cuacanya juga terlihat mendung dan buram terlihat di luar, kaya polusi ini. Aku di kos pun pakai kipas bukannya adem, tapi anginnya panas," ungkap Esti.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Kebut Pemasangan Saluran Air dan Bersih-bersih Eceng Gondok
Editor : Ading