• Loadingselalu.id
  • Loading

Rabu, 06 Des 2023 19:03 WIB

Anggota Komis D DPRD Surabaya Balas Kado Celana Dalam dan Bra dengan Nasi Lauk Otak, Ini Filosofinya

Balasan nasi padang berlauk otak sapi

Balasan nasi padang berlauk otak sapi

selalu.id - Komisi D DPRD Surabaya tersinggung diberi kado pakaian dalam wanita oleh Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Jawa Timur.

Komisi D yang moyaritas anggotanya bergender perempuan itu mengganggap bahwa kado yang berupa Bra (BH), celana dalam (CD), tolak angin dan kerokan itu  tersebut terkesan tidak etis dan melecehkan perempuan.

Baca Juga: Pengunjung Rutan Surabaya Selundupkan Ponsel di Dalam Bra



Diketahui kado tersebut bentuk sindirian Kasgoro Jatim untuk DPRD Surabaya yang tidak merespon permintaan hearing terkait pemenangan tender Rumah Sakit (RS) Surabaya Timur. Akhirnya Komis D pun mewujudkan permintaan hearing pada siang hari ini, Rabu (27/9/2023).

Di sela-sela hearing itu Komisi D membalas kado dari Kosgoro Jatim dengan memberi menu makan siang berisi nasi padang lauk otak sapi. Makanan itu diberikan oleh salah satu anggota perempuan Komisi D fraksi gabungan Demokrat-NasDem, yakni Herlina Harsono Njoto.

"Sego padang, soale ini pas jam makan siang, orang lapar biasane rodok kurang ngotak," kata Herlina, usai ditemui selalu.id saat hearing.

Menurut Herlina diberinya nasi padang lauk otak sapi mengingatkan siapapun agar tetap menjaga koridor sopan santun dan berperilaku yang mengedepankan pemikiran logis dan etis.

"Pakek otak, pakek mikir. Nek kurang ngotak, setidaknya kalau berperilaku jangan nyinggung orang lain. Ada banyak cara-cara lain yang bisa diambil dan masih mengedepankan akal sehat," tegasnya.

Terkait isu RS Surabaya Timur, Herlina meminta Pemerintah Kota tetap harus bersikap korektif. Terlebih lagi dalam mengawal anggaran Rp.500 Miliar untuk Rumah Sakit Gunung Anyar di Surabaya Timur itu.

"Temukan kesalahan dan mari kita perbaiki,
Mari kita sama-sama mengawasi dan mencermati pembangunan RS Surabaya Timur ini. Anggaran besar dan realisasinya dinanti masyarakat," tuturnya.

"Protes ke Komisi D sebenarnya gak pas. Seharusnya kemitraannya ke Komisi C. Tapi karena anggaran ada di Dinas Kesehatan, ya mau gak mau bahas disini," lanjutnya.

Sementara Ketua Kasgoro Jatim Yusuf Husni mengatakan bahwa sebenarnya jangan tersinggung. Ia menjelaskan kado tersebut bahwa sebagai wakil rakyat harus membantu juragannya yakni masyarakat.

"Dianggap pelecehan perempuan. Terserah saja kalau dianggap begitu, saya tidak memepersoalkan itu. Intinya ini terjadi karena tidak ada respons atas surat kita tertanggal 31 Agustus lalu," tegasnya.

Sekretaris Kosgoro Jatim Moh Alyas menjelaskan kembali bahwa kado pakaian dalam adalah sebuah simbolik kritik dan sudah biasa dalam pergerakan.

“Jadi jangan diartikan terlalu jauh, kan ini sebetulnya hanya kebetulan saja pimpinan komisinya seorang perempuan. Sebenarnya tujuannya ke Pimpinan DPRD atau Komisi C yang gendernya laki-laki, tetapi disposisinya ke Komisi D yang anggotanya banyak kaum perempuannya,” jelasnya.

Diketahui Kasgoro Jatim mempermasalahkan terkait adanya dugaan kecurangan dalam menentukan pemenang tender Rumah Sakit Surabaya Timur yang terlebih disinyalir adanya mafia proyek.

Anggaran Rumah Sakit Surabaya Timur diketahui sebesar Rp503.574.000.000 dan PT. PP mengajukan penawaran Rp494.603.098.000, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengajukan penawaran Rp476.884.578.000. Namun tawaran PT Waskita Karya yang lebih rendah justru kalah dari PT PP.

Bila dihitung ada selisih hampir Rp18 miliar atau tepatnya Rp17.718.520.000. Hal itu membuat mereka mempertanyakan pemenangan PT. PP yang justru menyia-nyiaan selisih anggaran yang cukup besar. Terlebih lagi Pemeneng tender itu tercatat sedang menjalani perkara hukum di PN Niaga Makasar.

Baca Juga: Puskesmas di Surabaya Buka 24 Jam, Komisi D DPRD Minta Pemkot Tambah Nakes

Editor : Ading