• Loadingselalu.id
  • Loading

Kamis, 05 Okt 2023 02:07 WIB

Pemenang Lelang RS Surabaya Timur Disebut Ditunggangi Mafia Proyek

Laman website tender RS Surabaya Timur

Laman website tender RS Surabaya Timur

selalu.id - Ketua Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Jawa Timur, Yusuf Husni menduga ada mafia proyek yang menjadi aktor di balik pengumuman pemenang tender paket konstruksi Rumah Sakit Surabaya Timur.

"Aromanya sangat jelas. Kami menduga tender tersebut dikendalikan mafia proyek non pribumi dari Malang, Jawa Timur. Buktinya sampai sekarang tidak ada kejelasan dari pihak-pihak terkait," kata Yusuf Husni, Senin (4/9/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kota Surabaya disebutkan tender Rumah Sakit Surabaya Timur dengan nilai pagu Rp 503.574.000.000, dimenangkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada tanggal 24 Agustus 2023 lalu.

Masalahnya pada tender yang diikuti 73 peserta tersebut ada dua penawaran terendah. PT PP dengan pengajuan penawaran sebesar Rp 494.603.098.000. Sedangkan PT Waskita Karya mengajukan penawaran senilai Rp 476.884.578.000.

Namun tawaran PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang lebih rendah justru kalah dari PT PP. Bila dihitung ada selisih hampir Rp 18 miliar atau tepatnya Rp 17.718.520.000.

Yusuf menjelaskan bahwa dalam penilaian tender memang bukanlah juga harga terendah. Sebab, dalama Peraturan Menteri PUNR nomor 12 tahun 2017 untuk memenangkan suatu tender bukan berdasarkan nilai.

"Karena kan presentasinya dibagi,  70 persen teknis, harga 30 persen. ini keliatan bahwa nilai terendah ini tidak harus jadi patokan," tegasnya.

Meskipun ini bukan harga tertinggi pun dalam aturan - aturan yang dalam pelaksanaan proyek ini sudah sangat jauh bedanya Rp 18 miliar.

"Saya yakin dua PT ini sudah penguji persyaratan pasti bedanya tidak jauh," jelasnya.

Dirinya  menilai panitia tender tidak transparan dalam proses pengumuman pemenang tender yang menyisakan selisih sangat besar. Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan adanya mafia proyek yang terlibat di dalamnya.

"Ini pentingnya aparat penegak hukum (APH) seperti Kejaksaan dan KPK turun tangan. Jangan sampai proyek Arek Suroboyo ini dikendalikan mafia. Sehingga menimbulkan banyak korban terutama kepala daerah. Kami yakin masih ada aparat penegak yang lurus. Kami minta diawasi dan tangkap mafia yang terlibat di dalamnya. Jangan merasa aktor itu kuat dan bisa bermain dengan oknum-oknum penegak hukum. Tidak ada orang kuat di dunia ini kecuali Allah," tegasnya kembali.

Kosgoro 1957 Jatim pun berkirim surat kepada DPRD Kota Surabaya untuk dilakukan hearing terkait permasalahan ini.

Surat dengan nomor: 220/PDK57/01/VIII/2023 tersebut ditujukan pada pimpinan DPRD Kota Surabaya Cq. Ketua Komisi C,pada Jumat (1/9/2023) lalu.

"Untuk mendapatkan informasi dan kejelasan kronologi tender pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur lebih transparan dan akuntabel, kami meminta agar DPRD Kota Surabaya memfasilitasi hearing dengan Kepala ULP Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Tim Ahli Bangunan Gedung (ABG) bersama konsultan perencana, PT Waskita Karya dan PT PP," jelas Yusuf.

Sebaliknya, jika belum ada kejelasan terkait dengan pengumuman pemenang tender, pihaknya mendesak agar penetapan pemenang ditunda.

"Penetapan pemenang harus ditunda sampai ada kejelasan. Kami warga Surabaya sebagai pemilik kekayaan tidak menginginkan adanya penghamburan uang demi hal-hal yang tidak jelas peruntukannya," tandas Yusuf.

Baca Juga: Begini Respon Komisi D DPRD Surabaya Dikado Celana Dalam dan Bra

Editor : Ading