Surabaya (selalu.id) - Timsos Satgas Saber Pungli Kemenko polhukam meminta Dinas Pendidikan Jatim bersikap transparan dan obyektif menghadapi penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK pada tahun ajaran 2020 ini.
Kabid Pengaduan Masyarakat DPP GNPK Jatim Timsos Satgas Saber Pungli Kemenkopolhukam, Miko Saleh mengatakan, hampir setiap momen penerimaan siswa baru selalu terjadi masalah, terlebih saat ini menggunakan sistem online.
Baca Juga: Hendak Berangkat Sekolah, Siswa SD di Surabaya Tewas Tersambar Kereta Api
"Diknas Jatim harus bersikap adil. Jangan sampai akses internet jadi alasan guna mendepak siswa miskin dari impiannya masuk sekolah negeri,"kata Miko Saleh dalam rilisnya, Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Buntut Sekolah Disegel, Wawali Surabaya Diamuk Siswa SMK Prapanca
Miko menegaskan,siswa miskin harus mendapatkan kesempatan yang sama bersekolah di SMA dan SMK Negeri tanpa terkendala peralatan yang mungkin sulit dijangkau.
"Alokasi bantuan bagi siswa miskin yang sekolah swasta sangat minim. Saya berharap Pemprov Jatim mengutamakan siswa miskin dulu,"ujarnya.
Baca Juga: Korban Polemik Yayasan, Puluhan Siswa SMK Prapanca 2 Terpaksa Numpang di Kampus Stikosa AWS
Miko menjelaskan, pada tahun ajaran 2020 ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyiapkan kuota sebesar 3817 siswa untuk keluarga medis yang membantu menangani pandemi Covid-19 di Jatim. Mereka terdiri dari anak dokter, perawat dan sopir ambulan. Angka itu hanya 1% dari total kuota keseluruhan di Jatim yang mencapai 381752.
Editor : Redaksi