selalu.id - Arisan bodong di Surabaya viral di medsos, dengan banyak korban tertipu. Disebutkan pelaku yang breinisial APK menggondol uang senilai Rp 7 Miliar.
Viralnya arisan bodong tersebut diungkap oleh salah akun TikTok @korbananggritaapk. Postingan tersebut kemudian diposting ulang oleh akun Twitter @sbyfess dan menjadi perbincangan warganet.
Baca Juga: Cerita Siswa Bibit Unggul Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana
Salah satu korban arisan bodong itu, Florentina, mengaku telah kehilangan uang Rp550 juta karena arisan tersebut.
"Saya awalnya Rp5 juta nah dalam satu bulan itu bisa dapat Rp6,5 juta. Saya ikut mulai bulan Maret sampai Oktober 2021," ujarnya.
Florentina mengatakan, awalnya arisan berjalan dengan lancar. Namun, di bulan Agustus, pengembalian uang arisan mulai tersendat-sendat, tetapi masih dalam batas wajar. Pengembalian uang arisan telat masih 1-2 hari.
"Bulan Agustus dia mengadakan give away iphone, saya dapat, tapi disitu mulai ada kejanggalan, cuma saya gak ngeh, karena investasi Rp10 juta jadi 14 juta itu dalam waktu 2 minggu," kata Florentina, Selasa (24/5/2022).
Kemudian, Oktober 2021, pelaku APK, mengaku kepada para membernya bahwa dia sedang bangkrut. Ia menyatakan, uang pribadinya terkuras habis untuk membiayai arisan.
Ia pun telah menginvestasikan uang sejumlah Rp 750 juta dalam arisan tersebut. Namun, Pelaku hanya membayar Rp200 juta, sehingga sisanya masih Rp550 juta belum bayar kepada Florentina.
Belum juga uang Rp550 juta Florentina dikembalikan, pelaku justru membuka arisan kembali. Pelaku mulai membuka arisan di bulan Januari dengan sistem ada jaminan.
Baca Juga: Surabaya Terbitkan SE Soal Popok dan Pembalut Ramah Lingkungan
"Jaminannya ada emas, ada motor dan mobil, dia tunjukkan mobil jaminan itu, eh gak taunya itu mobil rental," sebut Florentina.
Untungnya, pada arisan kedua tersebut, Florentina tak ikut kembali. Ia mendapat kabar, arisan kedua juga mengalami kebangkrutan cukup besar.
Kemudian pada bulan Maret, Pelaku menghilang dan tak dapat dihubungi. Bahkan ketika dihubungi oleh para member, pelaku tak memberi respon apapun.
"Dia pernah mengancam, apa yang viralkan akan diancam tidak bayar," jelasnya.
Baca Juga: Eri Cahyadi: Sampah Popok di Sungai Bukan dari Warga Surabaya
Hal yang senada juga dialami, Ratih Fandira Nada, salah satu korban investasi Bodong itu, mengatakan, sebanyak 250 korban diantaranya 20 korban telah melapor ke Polda Jatim.
"Saya lapornya sudah lama, tapi baru-baru ini ada yang lapor banyak," ujarnya, Selasa (24/5/2022).
Ratih pun mengaku, telah kehilangan uang Rp 72 juta. Sementara dari 250 korban tersebut total uang yang telah dibawa kabur adalah Rp 7 miliar.
Diketahui, sejumlah korban pun melaporkan arisan investasi bodong ini ke Polda Jatim. Namun, Florentina sendiri memilih jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi