Selasa, 15 Jul 2025 07:06 WIB

Ini Dugaan Penyebab KM Tunu Pratama Jaya Tenggelam

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

selalu.id – Tenggelamnya Kapal Motor (KM) Tunu Pratama Jaya pada Rabu (2/7/2025) malam diduga kuat akibat kelalaian manusia. Dugaan ini disampaikan oleh pakar Teknik Konstruksi Perkapalan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ali Yusa, menyusul beredarnya video amatir yang menunjukkan sejumlah kejanggalan.

“Hampir 90 persen kecelakaan transportasi, baik darat, laut, maupun udara, disebabkan oleh kelalaian manusia,” kata Ali saat dikonfirmasi selalu.id, Kamis (3/7/2025).

Baca Juga: Jenazah Warga Malaysia Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diserahkan ke Keluarga

Ali menyoroti beberapa faktor utama yang kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan kapal rute Ketapang-Gilimanuk tersebut. Pertama, penempatan muatan yang tidak aman. Dalam video yang beredar, terlihat muatan kapal seperti truk dan barang lain bergeser secara signifikan.

“Truk seberat 5 hingga 10 ton yang bergeser saat kapal dihantam ombak jelas mempengaruhi stabilitas kapal. Ini sangat berbahaya,” ujarnya.

Kedua, Ali menyinggung dugaan kelalaian operator kapal. Ia menyebut, mesin kapal yang mati kemungkinan besar akibat air laut masuk ke ruang mesin akibat posisi kapal yang miring karena pergeseran muatan.

“Kegagalan mengamankan muatan dan prosedur operasional yang tidak dijalankan sesuai standar bisa menyebabkan mesin mati,” lanjutnya.

Ketiga, Ali menyoroti minimnya pengarahan keselamatan kepada penumpang. Ia menduga absennya safety induction atau pengarahan penggunaan alat keselamatan menjadi salah satu faktor tingginya jumlah korban jiwa.

Baca Juga: Polresta Banyuwangi dan ASDP Salurkan Bantuan untuk Keluarga Korban KMP Tunu Pratama

“Kondisi malam hari menambah kesulitan. Saat terjadi panik massal, penumpang tidak tahu harus ke mana untuk mendapatkan pelampung atau sekoci,” katanya.

Ali menambahkan, meski jumlah pelampung dan sekoci kemungkinan mencukupi, namun ketidaktahuan penumpang akibat minimnya sosialisasi memperburuk situasi saat evakuasi.

Ia juga mempertanyakan kebijakan pemberian izin berlayar di tengah cuaca buruk. “Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, seharusnya izin berlayar ditunda,” tegasnya.

Baca Juga: 36 Korban Dievakuasi, Polda Jatim Buka Posko di Pelabuhan Ketapang

Tak hanya itu, ia menyoroti kemungkinan kapal belum menjalani proses docking atau pelimbungan. Padahal kapal tersebut dibangun pada 2010 dan secara aturan wajib docking setiap empat tahun serta pada usia ke-15 tahun.

"Bisa jadi operator kapal menunda docking demi efisiensi, tapi nahas, musibah justru terjadi," tandasnya.

Sebagai informasi, KM Tunu Pratama Jaya (IMO 8749432, MMSI 525022386) merupakan kapal penumpang/kargo jenis Ro-Ro yang dibangun pada 2010 dan berbendera Indonesia. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti tenggelamnya kapal tersebut.

Editor : Ading