Selasa, 15 Jul 2025 07:28 WIB

Gelar Pelatihan Jahit, BDI Surabaya Cetak SDM Industri Garmen di Gresik

  • Reporter : Ade Resty
  • | Selasa, 24 Jun 2025 17:36 WIB
Pelatihan jahit

Pelatihan jahit

selalu.id – Puluhan warga Kabupaten Gresik mengikuti pelatihan menjahit busana yang digelar Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya. Program ini digelar untuk mencetak tenaga kerja garmen terampil yang siap bersaing di sektor industri.

 

Baca Juga: Bahas Peluang dan Tantangan Peduli Lingkungan, BDI Surabaya Gelar Temu Teknis Industri 2023

Pelatihan digelar dalam dua tahap, masing-masing selama tiga hari. Tahap pertama berlangsung pada 23–25 Juni 2025 dengan 75 peserta. Tahap kedua dijadwalkan pada 1–3 Juli 2025 dengan 40 peserta. Seluruh peserta berasal dari Gresik dan dilatih keterampilan menjahit sesuai standar industri garmen.

 

Program ini merupakan hasil kerja sama antara BDI Surabaya, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, serta Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) Yogyakarta. Sektor swasta seperti PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (pengelola JIIPE) turut ambil bagian.

 

Kepala BDI Surabaya, Zya Labiba, menyebut pelatihan ini bagian dari upaya memperkuat kompetensi SDM industri secara merata. “Kolaborasi seperti ini perlu diperluas agar daerah lain juga bisa meningkatkan daya saing SDM industrinya,” ujar Zya, Selasa (25/6/2025).

 

Senada, Kepala Diskoperindag Gresik, Darmawan, menyebut pelatihan ini sebagai investasi jangka panjang. “Kami ingin peserta tak hanya siap bekerja, tapi juga punya kemampuan untuk menjadi pelaku usaha mandiri,” katanya.

Baca Juga: Balai Diklat Industri Surabaya dan ITS Pamerkan Karya Inovasi Wirausaha 

 

Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Kepala Diskoperindag dan Kepala BDI Surabaya. Simbolisasi ini juga menandai kolaborasi antara pemerintah dan industri dalam memperkuat ekosistem pelatihan vokasi.

 

Gresik yang dikenal sebagai kota industri dan menjadi penyangga ekonomi bagi tujuh kabupaten lain di Jawa Timur, diharapkan dapat mendorong transformasi UMKM berbasis keterampilan industri.

 

Program pelatihan ini juga mendukung Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yang menargetkan Indonesia menjadi negara industri tangguh pada 2035.

 

“Transformasi industri nasional butuh pondasi kuat di sektor SDM. Pelatihan seperti ini jadi langkah awal membangun industri inklusif dan berkelanjutan,” tutup Zya.

Editor : Ading