Selasa, 15 Jul 2025 08:03 WIB

Jam Belajar Lebih Pagi, Siswa SD-SMP Surabaya Bebas PR Sejak 2022

  • Reporter : Ade Resty
  • | Rabu, 18 Jun 2025 11:32 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi

Wali Kota Eri Cahyadi

selalu.id – Pemerintah Kota Surabaya melalui program Sekolah Arek Suroboyo (SAS) telah menerapkan kebijakan sekolah tanpa pekerjaan rumah (PR) dan jam masuk lebih pagi sejak awal 2022. Program ini menyasar siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

 

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Orang Tua Berperan Aktif untuk Perkembangan Anak di Sekolah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa SAS bertujuan membentuk karakter siswa, mengasah minat dan bakat, serta mengurangi kenakalan remaja.

 

“Kita itu sejak Januari 2022 mengadakan Sekolah Arek Suroboyo. Di dalamnya ada sekolah kebangsaan dan bakat minat. Kalau hari ini masih ada geng motor dan kenakalan remaja, karena tidak ada pembentukan karakter sejak awal,” ujar Eri saat meninjau SDN Kaliasin I, Selasa (11/6/2025).

 

Melalui SAS, jam belajar siswa dimulai pukul 06.30 hingga 12.00 WIB. Setelah itu, siswa mengikuti kegiatan tambahan seperti pendidikan karakter, wawasan kebangsaan, dan pengembangan bakat. Kegiatan dilakukan tanpa pemberian PR, melainkan latihan soal yang diselesaikan di sekolah.

 

“Jadi siswa bisa menyelesaikan tugas di sekolah. Pulang ke rumah tidak membawa PR. Saya ingin Arek-arek Surabaya banyak berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat. Karakter itu dibentuk juga di rumah dan lingkungan,” katanya.

 

Cak Eri juga meninjau pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMPN 6 Surabaya. Beberapa kegiatan yang diikuti siswa antara lain karawitan, bola basket, paskibraka, paduan suara, dan kelas bahasa asing.

Baca Juga: DPRD Surabaya Minta Dispendik Bentuk Satgas Cegah Bullying saat MPLS

 

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa kegiatan pendalaman bakat berlangsung hingga pukul 14.00 WIB. Program ini diklaim efektif mengurangi beban belajar siswa dan memberi ruang untuk eksplorasi minat.

 

“Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB. Pendalaman sampai 14.00 WIB. Anak-anak bisa ikut kegiatan sesuai bakatnya, seperti lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” ujar Yusuf.

 

Ia menyebut penyelesaian tugas dilakukan lewat kelas pengayaan. “Pulang anak-anak tidak ada beban PR. Pengayaan dilakukan di sekolah agar siswa lebih segar dan terbantu antar teman,” tambahnya.

Baca Juga: Parkir Tepi Jalan Tunjungan Bakal Dilarang, Ini Lokasi Penggantinya

 

Salah satu siswa Kelas 8 SMPN 6, Yusuf Bagus Kristianto, menyambut positif kebijakan ini. Menurutnya, SAS memberi ruang menyalurkan bakat sekaligus meningkatkan kreativitas.

 

“Sejak 2022 tidak ada PR, sekolah menggantinya dengan latihan soal yang dikumpulkan di waktu tertentu. Setelah kelas, kami lanjut SAS dari pukul 13.00 sampai 14.30 WIB,” ujarnya. (ADV)

 

Editor : Ading