selalu.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meluncurkan Program Beasiswa Santri Unggul 2025 senilai Rp31.305.100.000 untuk 1.193 santri berprestasi di Jawa Timur. Peluncuran bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di Gedung Islamic Centre Surabaya.
Khofifah menekankan pentingnya peran santri sebagai aset intelektual bangsa dan investasi masa depan. "Santri bukan hanya penjaga nilai moral dan spiritual, tetapi juga agen transformasi sosial," ujar Khofifah.
Baca Juga: Beasiswa Pemuda Tangguh di Surabaya Dibuka hingga Februari, Ini Syaratnya
Beasiswa ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi Pemprov Jatim untuk membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkarakter. Program yang dijalankan melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jatim ini telah menjangkau 6.876 santri sejak 2019.
Beasiswa tahun ini terbagi dalam lima skema. Sebanyak 518 santri menerima beasiswa S1 (Rp6,3 miliar), 225 santri untuk S2 (Rp4,275 miliar), dan 40 santri untuk S3 (Rp3 miliar). Selain itu, 380 santri Ma’had Aly (M1) mendapatkan bantuan (Rp6 miliar), dan 30 santri berkesempatan melanjutkan studi S2 di Universitas Al-Azhar Kairo (Rp11,28 miliar).
Khofifah melihat potensi besar pesantren di Jawa Timur sebagai penggerak kemajuan nasional. Ia mendorong santri untuk berperan sebagai akademisi, teknokrat, diplomat, bahkan entrepreneur.
Baca Juga: Dukung Prestasi Sekolah Putra Putri Karyawan, PIKK SIER Bagikan Beasiswa
"Kita perlu membuka akses dan mempercayakan mereka dengan tanggung jawab," tegasnya.
Program ini, lanjut Khofifah, selaras dengan misi Pemprov Jatim menyiapkan generasi emas 2045 yang kompeten dan adaptif di kancah global. Khofifah mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah, pesantren, akademisi, dan masyarakat dalam keberhasilan program ini.
Lebih lanjut, Khofifah juga menyoroti pentingnya penguatan SDM di lingkungan pesantren, khususnya bagi pesantren dengan lebih dari 500 santri. Pemprov Jatim memberikan beasiswa S2 dan S3 bagi dosen tetap di perguruan tinggi pesantren, dengan 14 orang telah menyelesaikan studi S3.
Terkait studi di luar negeri, Khofifah mengumumkan perubahan fokus beasiswa Al-Azhar Kairo dari jenjang S1 ke S2, berharap para penerima beasiswa kembali sebagai ulama Al-Azhar, mengingat pentingnya peran ulama dalam pembangunan bangsa.
Khofifah menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum meningkatkan kesadaran kolektif dalam menyiapkan generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Keren! Wali Kota Eri Cahyadi Gelontorkan Rp 4 Miliar untuk Beasiswa Pelajar Penghafal Kitab Suci
Ia optimistis para santri penerima beasiswa akan menjadi pemimpin masa depan yang membawa kemajuan bagi Indonesia. Sekadar diketahui, acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, rektor PTKI, dan perwakilan pesantren.
Editor : Arif Ardianto