Jumat, 20 Jun 2025 01:27 WIB

Kejurprov Olahraga Tradisional Jatim 2025: Regenerasi Atlet dan Pelestarian Budaya

Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Olahraga Tradisional Jawa Timur 2025

Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Olahraga Tradisional Jawa Timur 2025

selalu.id – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Olahraga Tradisional Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 22–25 Mei di Lapangan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya.

 

Event ini diinisiasi oleh Persatuan Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) Jawa Timur bersama UNIPA, melibatkan ratusan peserta dari berbagai kabupaten/kota. Ajang ini menjadi wahana pelestarian budaya sekaligus regenerasi atlet tradisional.

 

Ketua Pelaksana Kejurprov, Korina Kartika Sari, ST, menyebut Kejurprov 2025 sebagai ruang strategis untuk mencetak atlet unggulan sekaligus mengangkat kembali olahraga tradisional.

"Ini bukan sekadar lomba, tetapi bagian dari upaya melestarikan budaya lokal," ujarnya, Senin (19/5/2025).

 

Kejurprov kali ini mengusung tema “Serentak Bergerak dalam Olahraga, dalam Menjalin Ukhuwah”, mencerminkan komitmen memperkuat persatuan lewat semangat sportivitas. Para peserta akan bertanding dalam cabang Hadang (beregu U-20), Terompah Panjang (beregu U-20 dan U-14), serta Sumpitan (individu umum), dengan pengawasan wasit dan juri resmi dari PORTINA.

 

Korina berharap Kejurprov ini melahirkan atlet siap berlaga di Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) IX di Lombok, NTB.

 

Rektor UNIPA Surabaya, Dr. Untung Lasiyono, M.Pd., menegaskan dukungan kampus terhadap penyelenggaraan Kejurprov.

"Universitas bukan hanya mencetak sarjana, tetapi juga agen pelestari budaya," ujarnya.

 

Dukungan juga datang dari KORMI Jawa Timur, akademisi, UMKM lokal, dan sponsor. Pendaftaran peserta dilakukan melalui aplikasi OltradPro, dan pemenang akan menerima medali, sertifikat, uang pembinaan, serta voucher.

 

Kejurprov Olahraga Tradisional Jatim 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali semangat olahraga tradisional di kalangan generasi muda.

 

Editor : Ading