selalu.id – Rencana pembangunan lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya tahun ini dipangkas menjadi tiga lokasi karena efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Namun, pembangunan di Tambak Wedi menghadapi kendala akibat material milik Dinas Sumber Daya Alam yang belum dipindahkan.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Abdul Malik, sekaligus politisi PDIP meminta dinas terkait segera menindaklanjuti agar pembangunan bisa berjalan sesuai rencana.
"Kami mengimbau agar material yang masih berada di lokasi segera dipindahkan. Dengan begitu, pembangunan sekolah di Tambak Wedi bisa segera direalisasikan," kata Malik kepada selalu.id, Rabu (26/3/2025).
Malik menekankan pentingnya percepatan pembangunan SMP negeri di wilayah tersebut karena kebutuhan yang mendesak.
"Dinas Sumber Daya Alam seharusnya sejak awal memperhatikan penempatan material agar tidak menghambat proyek lain, seperti pembangunan sekolah. Semua fungsi harus berjalan beriringan," jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar material tidak ditempatkan di lokasi yang akan digunakan untuk proyek penting lainnya.
Terkait pemindahan material, Malik memperkirakan prosesnya tidak akan memakan waktu lama jika dilakukan secara intensif. Ia menyarankan analisis ulang pemanfaatan lahan di Tambak Wedi untuk memastikan kelancaran pembangunan.
"Jika dilakukan dengan serius, saya rasa tidak sampai satu bulan. Kalau memang diperlukan, sebaiknya dilakukan analisis kembali agar tidak menghambat pembangunan," ujarnya.
Selain di Tambak Wedi, dua SMP lain akan dibangun di Waru Gunung dan Medokan. Sebelumnya, lima lokasi direncanakan, termasuk Karangpilang dan Rungkut, namun dipangkas menjadi tiga demi efisiensi anggaran.
"Kami berharap dinas terkait segera mensterilkan lahan yang akan digunakan, tidak hanya di titik pembangunan sekolah, tetapi juga akses menuju lokasi agar proyek berjalan lancar," tutup Malik.
Baca Juga: Proyek Infrastruktur JLLB, Pemkot Hendak Ajukan Pinjaman Uang Rp5 T
Editor : Ading