Jumat, 25 Apr 2025 03:15 WIB

Tak Miliki Fasilitas Sosial Memadai, DSDABM Petakan 41 Titik Rawan Banjir di Surabaya

  • Reporter : Ade Resty
  • | Senin, 17 Mar 2025 09:21 WIB
Banjir di Surabaya

Banjir di Surabaya

selalu.id – Sejumlah wilayah di Kota Surabaya masih menjadi langganan banjir saat hujan deras mengguyur.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya mengungkapkan bahwa ketidakmampuan saluran air menampung debit air hujan menjadi salah satu faktor utama penyebabnya.

Kepala Bidang Drainase DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, menjelaskan bahwa selain faktor curah hujan tinggi, kondisi saluran drainase yang tersumbat juga memperparah banjir di beberapa titik.

“Saluran air tidak mampu menampung debit hujan karena tersumbat bangunan liar, sampah, serta pemukiman yang tidak memiliki fasilitas sosial memadai,” ujar Windo, Senin (18/3/2025).

DSDABM Surabaya telah memetakan sejumlah titik rawan banjir yang tersebar di berbagai kawasan, antara lain:

Surabaya Barat: Jalan Satelit Indah, Jalan Tengger Raya, Jalan Wisma Tengger, Jalan Gadel, Jalan Tambak Mayor, Jalan Asem Mulya, Jalan Tanjungsari, Jalan Sememi Jaya Selatan, Jalan Manukan Lor, Jalan Bangkingan, Jalan Lidah Wetan, Jalan Lidah Kulon, Jalan Warugunung, Jalan Mastrip, Jalan Kedurus, dan Jalan Kebraon.

Surabaya Selatan: Jalan Gayungsari Barat, Jalan Gayungsari Timur, Jalan Kutisari, Jalan Siwalankerto, dan Jalan Pagesangan.

Surabaya Timur: Jalan Semolowaru, Jalan Medokan Semampir, kawasan Jalan Manyar, Jalan Wonorejo, Jalan Medokan Ayu, Jalan Pandugo, Jalan Kenjeran, Jalan Kalisari, Jalan Kalibokor, Jalan Mulyosari, dan Jalan Sutorejo.

Surabaya Utara: Jalan Greges Timur, Jalan Kalianak, Jalan Tambak Osowilangun, Jalan Tanjung Sadari dan sekitarnya, Jalan Mungsing, Jalan Pesapen, Jalan Krembangan, Jalan Kemayoran, dan Jalan Demak.

Untuk mengurangi dampak banjir, DSDABM Surabaya telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi. Salah satunya adalah menempatkan Unit Reaksi Cepat (URC) dan mobil penyedot banjir di titik-titik rawan genangan.

“Kami juga menyiapkan sandbag, truk, bambu, serta gedeg guling untuk membantu mengendalikan aliran air,” tambah Windo.

Selain itu, pemeliharaan drainase terus dilakukan melalui pengerukan saluran dan bozem secara berkala. Tim Satgas Penyarang juga disiagakan di rumah-rumah pompa untuk memastikan sistem penyedotan air bekerja maksimal saat hujan deras.

Windo mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.

“Kami berharap masyarakat ikut peduli. Jika ada saluran yang tersumbat atau mengalami kendala drainase, segera laporkan agar bisa ditangani lebih cepat,” pungkasnya.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Banjir di Surabaya Ditambah 1,4 Triliun

Editor : Ading