selalu.id – Perebutan kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya disorot di ajang adu visi misi lelang jabatan pejabat lingkungan Pemerintah Kota yang digelar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Isu yang beredar terdapat dua nama, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk merebut kursi jabatan tertinggi di tingkat pemerintahan kota.
Dua nama itu yakni Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Lilik Arijanto dan Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser.
Kedua kepala OPD itu disebut sebagai calon potensial untuk menduduki jabatan tertinggi di lingkungan birokrasi Pemkot Surabaya.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdus Salam menyebut jabatan Sekda merupakan puncak karier seorang birokrat di pemerintahan kota.
“Wajar jika banyak yang tertarik. Sekda adalah jabatan tertinggi di birokrasi Pemkot Surabaya. Apalagi, Surabaya adalah kota metropolitan yang menjadi barometer nasional. Siapa pun yang menjadi Sekda di sini, peluangnya untuk dikenal lebih luas sangat besar,” ujarnya, saat dihubungi selalu.id, Rabu (12/3/2025).
Surokim menilai, semakin banyak kandidat yang maju dalam seleksi ini akan semakin baik. Selain memberikan pilihan yang lebih beragam, kompetisi ketat juga dapat mendorong setiap calon untuk menunjukkan kapasitas, inovasi, dan komitmennya.
“Kalau sekarang Pemkot dan Pak Eri membuka ruang bagi publik untuk menilai visi dan misi para kandidat, ini adalah langkah progresif. Tradisi baru yang transparan dan memungkinkan masyarakat melihat langsung siapa yang paling kapabel,” imbuhnya.
Diketahui dua nama kepala OPD ini punya pengalaman menarik untuk merebut jabatan tertinggi tersebut.
Lilik Arijanto, dikenal sebagai birokrat senior yang telah lama berkarier di Pemkot Surabaya. Saat ini Lilik berpengalaman sebagai Kepala DPRKPP, ia dikenal sebagai sosok yang memahami tata kelola perkotaan dan memiliki rekam jejak panjang di birokrasi Pemkot Surabaya.
Kemudian, M. Fikser, sebagai Kepala Satpol PP, ia punya pengalaman di bidang ketertiban umum dan komunikasi publik. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Kepala Diskominfo juga punya relasi dan pemahamaan kebijakan publik. Namanya sudah dikenal luas di kalangan birokrat dan publik Surabaya.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan nama Ikhsan yang kini masih menjabat kursi Sekda itu jika ikut ajang visi misi tersebut untuk mempertahankan jabatannya.
Ikhsan secara singkay memiliki pengalaman yang luas dalam pemerintahan kota. Ikhsan pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kota Surabaya, dan pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan, yang memberikan wawasan mendalam tentang sektor pendidikan di kota tersebut.
Surokim pun menilai menariknya proses seleksi kali ini sangat terbuka dan keterlibatan publik dalam menilai para kandidat secara transparan.
“Biasanya, seleksi Sekda dilakukan secara tertutup dan melibatkan pemerintah pusat. Tapi kali ini, prosesnya lebih transparan. Wali Kota Eri Cahyadi membiarkan publik melihat langsung siapa yang paling layak,” kata Surokim.
Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa wali kota bersedia berbagi ruang keputusan dengan publik, sesuatu yang jarang dilakukan oleh kepala daerah lainnya.
“Ini bentuk keterbukaan, karena jabatan Sekda tidak hanya urusan teknis birokrasi, tapi juga memiliki aspek politik. Dengan proses ini, masyarakat bisa menilai siapa yang paling layak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Surokim selain dua nama kuat yang disebutkan, ada juga harapan agar kandidat perempuan ikut serta dalam seleksi ini.
“Akan lebih baik jika ada calon dari kalangan perempuan. Selama ini, jabatan Sekda di banyak daerah selalu didominasi laki-laki. Jika ada kandidat perempuan yang memenuhi syarat, itu bisa menjadi warna baru dalam birokrasi Surabaya,” tambah Surokim.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mendaftarkan diri dalam seleksi lelang jabatan tahun 2025.
Diantaranya 100 peserta untuk tahap awal. Dari jumlah tersebut, 70 peserta merupakan pejabat perangkat daerah petahana, sementara 30 lainnya adalah penantang baru yang berambisi menggantikan pejabat lama.
Eri menyebu menyebut bahwa salah satu jabatan yang menjadi incaran penantang baru adalah posisi Sekretaris Daerah (Sekda). Para kandidat yang bersaing di posisi ini dinilai memiliki kompetensi tinggi.
“Orang (penantang) ini dari sekda juga ada. Orang yang daftar sekda ini ya pinter-pinteran lagi. Maksudnya bukan pinter (dalam tanda kutip), tapi ya semua pinter,” kata Eri.
Baca Juga: Usai Lelang Jabatan, Wali Kota Eri Rotasi Pejabat Setelah Lebaran

Editor : Ading