selalu.id – Komisi B DPRD Jawa Timur mendesak pemerintah provinsi untuk meningkatkan intensitas pelatihan dan pendampingan bagi peternak dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur. Desakan ini mencuat menyusul hasil reses anggota Komisi B dari Fraksi PKB, Muhammad Mughni, di daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban pada Rabu (26/2/2025).
Mughni menemukan sejumlah kendala yang menghambat perkembangan sektor peternakan dan UMKM di wilayah tersebut. Menurut Mughni, sektor peternakan di Jawa Timur, yang didominasi usaha peternakan perorangan, memiliki potensi besar namun terkendala minimnya pelatihan dan pendampingan.
"Kebanyakan peternak di Jatim bekerja secara individual, pengetahuan mereka didapat secara otodidak. Akibatnya, kualitas ternak seringkali rendah dan rentan terhadap penyakit," ungkap Mughni saat dikonfirmasi, Rabu (26/2/2025).
Ia mencontohkan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih mengancam peternak di Jawa Timur. Minimnya pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan PMK menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak. "Pelatihan yang komprehensif, termasuk materi pencegahan dan penanganan PMK, sangat krusial untuk melindungi peternak dari ancaman wabah ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Mughni juga menyoroti permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM di Jawa Timur. Kendala utama yang mereka hadapi adalah pemasaran, manajemen usaha, dan akses permodalan. "UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah, namun mereka masih kesulitan dalam memasarkan produk, mengelola keuangan, dan mendapatkan akses permodalan yang memadai," jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Mughni mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan yang lebih terarah dan berbasis kebutuhan. Pelatihan pemasaran digital, misalnya, dianggap sangat penting untuk membantu UMKM meningkatkan jangkauan pasarnya. Begitu pula dengan pelatihan manajemen keuangan yang dapat membantu UMKM dalam mengelola arus kas dan meningkatkan profitabilitas usaha.
"Pemerintah harus proaktif dalam memberikan pelatihan yang relevan dan berkelanjutan, tidak hanya sekedar pelatihan sesaat. Pendampingan pasca pelatihan juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini," tambahnya.
Meskipun demikian, Ia berharap dengan peningkatan pelatihan dan pendampingan ini, sektor peternakan dan UMKM di Jawa Timur dapat berkembang pesat dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah. DPRD Jatim akan terus mengawasi dan mendorong pemerintah untuk merealisasikan program pelatihan tersebut.
Mughni juga mengajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peternak dan pelaku UMKM di Jawa Timur. Sementara itu, Pemprov Jatim diharapkan segera merespon desakan ini dengan langkah-langkah konkrit dan terukur. Keberhasilan program pelatihan ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Baca Juga: Antisipasi Penipuan UMKM, Dinkopdag Surabaya Sediakan Hotline

Editor : Ading