Sabtu, 22 Mar 2025 11:00 WIB

Siapkan Lulusan Kompetitif, Untag Surabaya Kukuhkan 1.520 Wisudawan

  • Reporter : Ading
  • | Senin, 24 Feb 2025 07:00 WIB
Wisuda Untag Surabaya

Wisuda Untag Surabaya

selalu.id - 1.520 wisudawan resmi dikukuhkan pada Gelaran Wisuda ke -130 Untag Surabaya, Sabtu (22/2).

Wisuda kali ini mengangkat tema Tangguh Patriotku, Gemilang Indonesiaku yang menekankan pentingnya inovasi dan kesiapan menghadapi perubahan di era disrupsi.

Rektor Untag Surabaya Prof Dr Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA., menyatakan lulusan di kampusnya harus memiliki mental pejuang dan siap menjadi bagian dari solusi bagi bangsa.

“Dunia saat ini penuh dengan perubahan cepat dan tak terduga. Jangan hanya menjadi penonton perubahan, jadilah bagian dari solusi yang membawa manfaat bagi bangsa,” tutur Prof Mulyanto.

Dia menyoroti langkah Untag menyiapkan lulusan yang kompetitif di era digital dengan membuka program studi baru seperti Kedokteran, Profesi Dokter, dan Artificial Intelligence & Robotics (AIRO).

“Kami terus berusaha memberikan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman,” ucapnya.

Prof Mulyanto juga mengingatkan para wisudawan untuk terus belajar dan berkontribusi bagi negeri.

“Jadilah patriot yang membawa perubahan, menerangi sekelilingnya, dan membanggakan Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, akademisi dan praktisi bisnis Prof Rhenald Kasali yang turut hadir dalam wisuda ini menyoroti tantangan generasi muda, khususnya Gen Z di dunia kerja.

Menurutnya, di tengah ketatnya persaingan global, lulusan baru harus memiliki mentalitas tangguh, pemahaman tentang ekonomi global, serta mampu beradaptasi dengan algoritma digital.

“Hari ini kita hidup di dunia yang sangat berbeda. Pemimpin harus punya keberanian dan visi yang kuat. Efisiensi terjadi di seluruh dunia, mulai dari Inggris, Jerman, hingga China, dan Singapura,” ungkapnya.

Ia juga mengkritik mentalitas #KaburAjaDulu, yang menurutnya sering menghambat kesuksesan anak muda.

“Generasi muda harus diberi ruang untuk berkembang. Jika mereka tidak mendapat peluang di dalam negeri dan memilih bekerja di luar negeri, jangan disalahkan. Dunia kerja saat ini memungkinkan siapa pun bekerja dari mana saja,” ujarnya.

Prof Rhenald mengungkapkan sepuluh industri besar saat ini mengalami kemunduran, termasuk otomotif, perbankan, properti, hingga startup digital.

Untuk menghadapi tantangan ini, generasi muda harus memperkuat mentalitas, meningkatkan kreativitas, dan algoritma digital.

“Kampus jangan hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga harus memperkuat mental mahasiswa. Ketangguhan tidak bisa diajarkan di kelas, tetapi harus diasah dengan pengalaman nyata,” tegasnya.

Salah satu metode yang dia terapkan adalah mengajak mahasiswa melakukan perjalanan ke luar negeri dengan dana terbatas, agar mereka belajar bertahan dan beradaptasi.

“Banyak perusahaan yang enggan menerima Gen Z karena dianggap kurang disiplin. Namun, kita tidak bisa menghindari kehadiran mereka. Mereka harus dilatih mentalnya agar siap menghadapi dunia kerja,” pungkasnya.

Baca Juga: Lomba Video Pendek, Bentuk Edukasi Bahaya Judi Online Untag-Polda Jatim

Editor : Ading