Sabtu, 15 Mar 2025 20:54 WIB

18 Kapal Internasional Bakal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Penumpang Diajak Wisata Heritage

  • Reporter : Ade Resty
  • | Senin, 03 Feb 2025 18:08 WIB
Penumpang kapal pesiar diajak wisata heritage

Penumpang kapal pesiar diajak wisata heritage

selalu.id - Surabaya semakin menarik perhatian dunia sebagai salah satu destinasi persinggahan kapal pesiar internasional.

Dengan kekayaan wisata sejarah dan edukasi yang unik, Kota Pahlawan menjadi magnet bagi turis mancanegara yang ingin mengeksplorasi pesonanya.

Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Farah Andita Ramdhani, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, sebanyak 18 kapal pesiar dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak.

“Sejak Januari hingga awal Februari 2025, sudah ada tiga kapal pesiar yang singgah di Surabaya. Terbaru, kapal pesiar AIDAstella membawa turis mancanegara dan berkunjung ke Balai Kota Surabaya pada Senin (3/2/2025),” jelas Farah.

Farah memperkirakan jumlah wisatawan yang datang akan mencapai ribuan orang, mengingat setiap kapal membawa ratusan turis yang mengikuti paket wisata maupun berkeliling secara mandiri.

“Setiap kunjungan, jumlah turis bisa mencapai ratusan orang. Ada yang ikut tur resmi, ada juga yang memilih berjalan-jalan sendiri. Kami telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kedatangan mereka,” katanya.

Sebagai bagian dari penyambutan, pemerintah kota juga menyiapkan berbagai atraksi budaya lokal untuk memperkenalkan kekayaan budaya Surabaya kepada para wisatawan.

“Misalnya, di Balai Kota kami menyambut mereka dengan tarian Goyang Jeder, tarian khas Surabaya yang atraktif dan penuh energi,” tambahnya.

Surabaya dikenal memiliki banyak bangunan bersejarah yang menjadi daya tarik utama bagi turis asing. Oleh karena itu, paket wisata yang ditawarkan mayoritas berfokus pada destinasi heritage dan cagar budaya.

Beberapa lokasi yang sering dikunjungi antara lain Balai Kota, Pasar Genteng, Hotel Majapahit, Tugu Pahlawan, Arca Joko Dolog, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, dan kawasan Kota Lama.

“Surabaya kuat di sektor wisata sejarah dan belanja. Itulah sebabnya, kami bersama agen perjalanan wisata mengajak turis untuk menjelajahi bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita menarik. Sebagian besar turis memang memiliki ketertarikan tinggi terhadap sejarah tempat yang mereka kunjungi,” terang Farah.

Farah optimis, meningkatnya jumlah wisatawan dari kapal pesiar akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Turis yang datang tidak hanya berwisata, tetapi juga berkontribusi terhadap perputaran ekonomi di Surabaya.

“Kunjungan mereka berdampak langsung pada UMKM, pemandu wisata, hingga jasa transportasi yang digunakan. Ini secara tidak langsung mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Ke depan, Disbudporapar terus berupaya meningkatkan jumlah wisatawan dengan menggandeng agen perjalanan, memperbaiki infrastruktur wisata, serta melestarikan destinasi bersejarah agar tetap menarik bagi wisatawan.

“Wisata sejarah menjadi daya tarik utama Surabaya. Kami berkomitmen untuk menjaga dan mengelola destinasi ini dengan baik agar kunjungan wisatawan terus meningkat setiap tahunnya,” pungkas Farah.

Baca Juga: Pelabuhan Benoa Catat Sejarah: Tiga Kapal Pesiar Sandar Bersamaan, Dorong Pariwisata Bali

Editor : Ading