selalu.id – Menjelang perayaan Imlek, suasana di Pasar Atom Surabaya kian semarak. Para pedagang pernak-pernik khas Imlek menikmati lonjakan pengunjung yang mendongkrak omzet hingga puluhan juta rupiah per hari.
Bahkan, peningkatan ini mencapai hingga 30 persen dibandingkan hari biasa. Seperti yang dirasakan salah satu toko pedagang merasakan berkah ini.
Willy Dehe, Operational Manager Toko Sejahtera mengaku dagangan pernak pernik imlek paling banyak dicari adalah amplop angpao. Selain itu, pernak-pernik seperti lampion dan gantungan dengan motif khas Imlek juga diminati.
“Tahun ini motif ular kayu paling banyak dicari karena sesuai dengan Shio Ular Kayu,” ujar Willy, kepada selalu.id, Selasa (28/1/2025).
Sejak awal Januari, kata dia, pengunjung mulai memadati toko yang menjual berbagai barang impor dari Tiongkok ini.
Willy mengungkapkan, omzet harian Toko Sejahtera saat ini berkisar Rp 25-40 juta dengan rata-rata 200 transaksi per hari.
Selama musim Imlek ini, omzet diproyeksikan bisa mencapai Rp 2 miliar, melampaui pencapaian saat Natal yang hanya Rp 1,7 miliar.
Selain angpao, lampion merah dengan aksen emas klasik menjadi favorit pengunjung. Gantungan berbentuk simbol keberuntungan juga laris manis sebagai dekorasi rumah atau tempat usaha.
“Imlek memang selalu meriah. Orang-orang tidak segan belanja besar demi keberuntungan di tahun baru,” tambah Willy.
Dirut Pasar Atom Surabaya, Halim Hermanto, juga menyambut baik peningkatan aktivitas ekonomi ini. Menurutnya, momen menjelang Imlek membawa dampak positif bagi perputaran ekonomi di pasar.
“Kita ketahui ekonomi ini kan agak sepi ya. Waktu menjelang Natal tahun baru saja tidak seramai ini. Ini menjelang, lepas tahun baru menjelang Imlek ini rada naik kira-kira 30 persen,” jelasnya.
“Kunjungan mendekati Imlek sangat ramai. Bahkan kemarin tercatat ada 16 ribu pengunjung dengan 3.700 mobil dan 2.000 motor di area parkir. Ini menunjukkan lonjakan pengunjung yang signifikan,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa perputaran ekonomi selama Imlek cenderung lebih tinggi dibandingkan Natal.
“Saat Natal, kebanyakan orang fokus sembahyang saja. Tapi kalau Imlek, persiapannya lebih besar. Orang membeli pernak-pernik, sembahyang, bahkan ada yang datang dari luar kota atau luar Jawa untuk belanja di sini,” paparnya.
Lebih lanjut Halim optimis jumlah pengunjung akan kembali naik menjelang Idulfitri.
“Kami harap pengunjung tetap stabil. Setelah Idulfitri biasanya ramai lagi karena anak-anak libur sekolah. Semoga revitalisasi yang direncanakan pemerintah daerah juga bisa meningkatkan daya tarik Pasar Atom ke depannya,” tutupnya.
Baca Juga: Perayaan Imlek di Surabaya: Kebersamaan Lintas Etnis dan Agama
Editor : Ading