selalu.id – Bangunan tua yang dikenal sebagai Gedung Setan di Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Surabaya, mengalami kerusakan serius setelah atapnya jebol pada Selasa (17/12/2024) sore.
Camat Sawahan, Amiril Hidayat, menyebut kondisi bangunan tersebut sudah sangat rapuh dan tidak layak huni. Jebolnya gedung bersejarah itu, saat kejadian hujan hanya turun ringan, kondisi struktur Gedung Setan yang sudah lapuk menyebabkan sebagian atap runtuh.
“Sekitar jam 5 sore ada hujan ringan, tapi bangunan itu memang sudah rapuh dan tidak layak huni. Gedung ini sudah lama ditempati beberapa warga, tapi tidak ada renovasi sama sekali,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa Gedung Setan bukan merupakan aset Pemerintah Kota Surabaya, melainkan milik pribadi.
“Karena ini bukan aset Pemkot, tapi milik pribadi. Secara struktur bangunannya sudah sulit diperbaiki. Kalau dinaikkan bebannya, malah bisa makin ambrol,” jelas Amiril.
Untuk keamanan, pihak kecamatan langsung mengevakuasi penghuni Gedung Setan ke Balai RW setempat. Total ada 60 jiwa dari 18 KK yang terdampak.
“Kita evakuasi semua warga ke Balai RW. Tadi pendataan masih berjalan, baru saja selesai makan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, semua dievakuasi dengan baik,” terang Amiril.
Mengenai perbaikan bangunan, Amiril menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya. Namun, sebagai pemilik pribadi, seharusnya pemiliklah yang bertanggung jawab memperbaikinya.
“Nanti kami komunikasikan dengan Pemkot. Secara hukum, perbaikan menjadi tanggung jawab pemilik pribadi. Tapi pasti Pemkot membantu dari sisi penanganan awal dan evakuasi,” kata Amiril.
Amiril menegaskan bahwa memperbaiki Gedung Setan cukup berisiko mengingat kondisi struktur bangunan yang sudah lapuk.
“Bangunan ini sudah pernah diintervensi sedikit oleh BPBD untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Tapi karena bangunan lama, jaman Belanda, kondisinya sudah sulit diperbaiki dengan aman,” jelasnya
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa Pemkot akan menawarkan opsi kepada warga terkait tempat tinggal sementara.
“Sementara ini kita pikirkan solusinya. Kalau ada warga yang tidak punya keluarga, kita cari alternatifnya. Yang penting sekarang mereka aman,” tuturnya.
Bangunan tersebut diketahui memiliki kamar-kamar petak yang selama ini dihuni warga, sebagian dari mereka bahkan sudah tinggal secara turun-temurun.
“Sebagian besar warga sini, ada juga warga luar. Mereka tinggal di kamar-kamar petak yang ada di bangunan itu,” ujarnya.
Untuk warga yang tidak berdomisili di Surabaya, Pemkot memiliki kebijakan khusus untuk membantu mereka pindah ke tempat yang lebih layak.
“Pemkot akan mengarahkan warga yang tidak berdomisili di sini ke tempat baru,” pungkasnya.
Baca Juga: Penghuni Gedung Setan Minta Pindah ke Rusun, Ini Tanggapan Wali Kota Eri
Editor : Ading