selalu.id - Saat Surabaya dilanda hujan deras dan angin Selasa (10/12/2024) sore kemarin, sejumlah titik kawasan kota mengalami banjir atau genangan. Bahkan hingga menyebabkan jebolnya tanggul sungai.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Bozem Simo yang jebol dan menyebabkan banjir di kawasan Simo, Rabu (11/12/2024) pagi.
Dalam kunjungannya, Eri menemukan sejumlah masalah yang menjadi penyebab utama banjir, termasuk penumpukan sampah di area bozem yang menghambat aliran air.
Menurut Eri, Bozem Simo seharusnya berfungsi menampung dan mengatur aliran air dari sejumlah kawasan, seperti Dukuh Kupang Barat, SWK, hingga Kampung Air. Namun, bozem tersebut tidak berfungsi optimal karena dipenuhi sampah.
“Bozem ini besar sekali, seharusnya bisa menampung air dari Dukuh Kupang sampai Simo. Tapi sekarang fungsinya terganggu karena sampah menumpuk. Kalau tidak digeruk, air yang masuk ke bozem pasti meluap dan menyebabkan banjir,” ujar Eri di lokasi.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Eri memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Satpol PP Surabaya untuk bergerak cepat. Ia memberi tenggat waktu dua minggu untuk membersihkan seluruh sampah yang ada di bozem dan sekitarnya.
“Saya minta teman-teman PU, DLH, dan Satpol PP dalam waktu dua minggu membersihkan semua sampah di bozem. Setelah itu, kami akan pasang batu tumpuk untuk memperkuat struktur bozem,” tegasnya.
Selain itu, Eri juga menyoroti adanya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di sekitar bozem yang dinilai tidak tertata. Ia meminta DLH segera menata ulang area tersebut agar tidak ada lagi sampah yang menumpuk di sekitar bozem.
“TPS di sini harus ditata ulang. Jangan ada lagi gerobak sampah yang ditumpuk sembarangan. Sampah ini menjadi salah satu penyebab bozem tidak berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Eri menjelaskan bahwa Bozem Simo menerima aliran air dari berbagai wilayah, termasuk Dukuh Kupang Barat 1, Dukuh Kupang Barat Lebar, Dukuh Kupang 20, dan Dukuh Kupang 25.
Dengan fungsi vital seperti ini, seharusnya bozem mampu mencegah genangan atau banjir jika dikelola dengan baik.
“Logikanya, kalau bozem ini berfungsi dengan baik, tidak mungkin ada banjir. Tapi karena sampah menumpuk, air tidak bisa ditampung dengan maksimal,” ungkapnya.
Baca Juga: Sidak Pangan Jelang Ramadan di Gresik, Harga Cabai Malah Turun
Editor : Ading