selalu.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menananggapi para pedagang kali lima (PKL) di kawasan Pantai Watu-watu yang protes tidak mau ditertibkan hingga melakukan aksi perusakan pagar.
Eri menegaskan pihaknya sudah melaporkan para oknum pelaku tindak vandalisme fasilitas pemkot ke pihak kepolisian.
“Tim Inafis sudah turun ke TKP, satu hari setelah laporan kami masuk, di lokasi sudah dipasang police line. Artinya, sudah mendapatkan perhatian,” tegas Eri, Jumat (29/12/2023).
Ia yakin bahwa sebenarnya mereka yang baik pasti melakukan protes dengan cara beretika dan elegan, bukan dengan merusak hingga mengganggu pengguna jalan.
“Jadi bukan kami Satpol PP musuhnya warga tetapi kami ingin membantu usaha warga di sana mendapatkan prioritas utama dengan cara kami menghalau PKL yang tidak disiplin dan tidak sesuai komitmen bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut Eri memahami tuntutan para pedagang yang ingin berjualan di Watu-watu pada akhir pekan, sebab, pada momen itu pengunjung ramai berdatangan.
“Iya itu setiap hari Minggu, kami tahu hari Minggu atensinya tinggi karena banyak pengunjung datang, kami juga berpikir ke depan jalan keluarnya seperti apa,” tuturnya.
Oleh karenanya, Eri mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya berupaya untuk menawarkan kepada para pedagang untuk masuk ke Sentral Ikan Bulak (SIB) agar tempat yang telah disediakan dan diberikan fasilitas-fasilitas dari Pemerintah.
“Makanya ada tawaran untuk bisa berusaha, ada di THP Kenjeran, Kejawan Lor, SIB, ada tiga lokasi yang sebenarnya boleh untuk berjualan,” tambahnya.
Ia pun berharap para pedagang bisa bekerjasama dan bergotong royong bersama pemerintah dan mengikuti aturan yang ada.
“Kami berharap ada kerja sama, kasih juga yang sudah patuh aturan terus kami dari pemerintah tidak tegas melindunginya. Artinya, kami harus membela yang benar dan mengikuti aturan,” pungkasnya.
Baca Juga: Begini Konsep Wali Kota Eri Cahyadi Ramaikan SIB Kenjeran Surabaya
Editor : Ading