selalu.id - Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho menegaskan bakal mencabut Kartu Tanda Mitra (KTM) bagi pedagang daging sapi yang menjual daging gelonggongan.
Fajar menjelaskan semua pedagang daging khususnya di kawasan pegirian memang punya KTM yang merupakan binaan RPH. Ia menyebut mitra dari pihaknya tidak boleh ada yang mencampur daging RPH dengan yang didapatkan dari luar.
"Harusnya, semua penjualan daging di Pegirian punya KTM, mitra binaan daging jualan itu dari RPH gak boleh dari luar. Kalau ada jualan dari luar, kita sanksi, kita cabut gak oleh dodolan. Papan tanda mitra dicabut," tegas, saat ditemui selalu.id, Senin (28/8/2023).
RPH Surabaya menemukan salah satu stan pedagang menjual daging gelonggongan yang disinyalir didapatkan dari luar RPH.
"Dari 60 stand pedagang daging di pegirian, diantaranya 40 yang papan mitra dari binaan RPH. Dari salah satu itu yang tidak bermitra dengan RPH, terdapat satu stan yang dagingnya dicampur. Celakanya temuan kami itu dagingnta dipesan dari orang (pedagang) yang punya papan itu (mitra binaan RPH). Ini kan menarik," lanjutnya.
Lebih lanjut Fajar menyampaikan sudah melakukan sidak terhadap pedagang daging. Pihaknya juga mencurigai beberapa tempat salah satunya dari daging yang berasal dari Krian, Sidoarjo
"Diduga dari beberapa tempat, Krian. Informasinya cukup lama, orang masuk ngedrop pakai becak, box, lama-lama jumlahnya semakin banyak. Nah ini nanti akan mempengaruhi jumlah pemotongan di RPH," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisan untuk segera ditindak. Menurut Fajar hal ini sangat merugikan konsumen daging, terlebih lagi daging yang tak layak itu berada kawasan Pegirian yang dibina oleh Mitra RPH.
"Harusnya konsumen yang dirugikan lapor ke polisi, kan gak ada lapor ke polisi. Ini kan semata untuk melindungi konsumen daging, jangan sampai barang di Pegirian gak sesuai," terangnya.
Oleh karenanya, Fajar meminta kepada masyarakat untuk melaporkan ke polisi jika menemukan kualitas daging yang tak layak.
"Makanya kita mendorong konsumen yang membeli di situ (dari binaan RPH), kualitasnya jelek, lapor ke polisi. Karena sapi gelonggongan, kualitas dagingnya berbeda, tidak keset. Masyarakat mungkin beda-beda tipis, tapi ini membohongi," pungkasnya.
Baca Juga: Terbukti Jual Daging Gelonggongan, RPH Surabaya Cabut Mitra Dua Pedagang dan Tak Boleh Jualan Lagi
Editor : Ading