selalu.id - Fenomena El-Nino merupakan perubahan iklim yang membuat suhu permukaan laut lebih hangat atau pemanasan suhu di atas normal. Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi hal ini.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena yang dapat mengakibatkan kekeringan di sejumlah Wilayah Indonesia. Puncak El-Nino diprediksi akan terjadi di Bulan Agustus hingga September 2023 nanti.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Sediakan Paket Wisata Tempat Sejarah
Untuk Wilayah Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) telah mengantisipasi iklim kekeringan itu dengan mempersiapkan penanaman sembilan bahan pangan untuk pengganti Padi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa pemkot telah melakukan langkah ketahanan pangan untuk mengahadapi iklim El-Nino.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Begini Cara Daftarnya
"Kita juga menanam pangan ya, ada sembilan bahan pengganti padi,"kata Eri, kepada selalu.id, Minggu (30/7/2023).
Eri menjelaskan, penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus
"Kami juga menanam jagung, sagu, di lahan-lahan punya pemkot yang idle. Tapi kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena memang wilayah pertaniannya lebih besar," jelasnya.
Editor : Arif Ardianto