Selalu.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya berupaya mengantisipasi penyakit rabies dari hewan liar yang ada di Kota Pahlawan.
Lantaran pada Senin, lalu, heboh penyerangan monyet peliharaan yang mengendara pengendara di kawasan Taman Lumumba Ngagel Tirto, Jagir, Wonokromo. Hingga dua bocah mengalami luka gigitan dan cakaran dan dibawa ke IGD dr Soetomo.
Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristisna mengatakan bahwa sejak kemarin dua bocah sudah pulang ke rumah, usai disuntik vaksin Tetanus. Meski begitu, pihaknya juga bakal mengunjungi dua bocah untuk pemantauan.
"Paska KRS dari RS akan dilakukan kunjungan oleh Tim Pusk ke rumah pasien dan pemantauan," kata Nanik, kepada selalu.id, Rabu (21/6/2023).
Nanik pun menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur sudah menjadi daerah bebas rabies sejak tahun 1997. Namun, dirinya tetap memberi langkah dan menghimbau masyarakat jika terkena gigitan hewan liar, yakni dengan melakukan pencucian luka gigitan secepatnya.
"Segera dilakukan pencucian luka gigitan secepatnya dengan menggunakan sabun/deterjen pada air mengalir selama kurang lebih 15 menit kemudian diberikan antiseptik seperti obat merah atau sejenisnya," ujar Nanik.
Kemudian, Nanik juga menyarankan untuk segera melapor dan mengakses Fasyankes terdekat (Pusk atau RS) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Melaporkan kepada petugas kesehatan hewan di Dinas yang membidangi (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) untuk dilakukan observasi atau pengamatan selama 14 hari," jelasnya.
Tak hanya itu, warga diminta untuk mengikat atau memasukkan kandang hewan yang dicurigai sebagai sumber penularan penyakit
"Bagi masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan (anjing, kucing, dan lainnya), harap dilakukan vaksinasi pada hewan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit," pungkasnya. (Ade)
Baca Juga: Ini Langkah Dinkes Antisipasi Dokter Gadungan Masuk RSUD Surabaya
Editor : Ading