selalu.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyiapkan skema guna mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya. Salah satunya, penerapan sensor CCTV Surabaya Intelligent Transportation Sysetem (SITS),
Eri Cahyadi mengatakan, skema tersebut
juga disesuaikan dengan salah satu sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Surabaya Tahun 2021 - 2026.
Baca Juga: 98 Wali Kota Tampil di Karnaval Budaya Surabaya, Waspadai Macet di Titik Ini
RPJMD untuk mewujudkan pemantapan infrastruktur jalan yang berkualitas dan mendukung mobilitas antar moda secara terpadu dan terintegrasi.
Kemudian, infrastruktur di Kota Surabaya adalah jalan agar bisa menopang moda transportasi. Rencananya, pemkot akan membangun jalan baru pada tahun 2023.
Yakni, Radial Road dan proses pengerjaan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di Surabaya.
"Karenanya Pemkot Surabaya melakukan penambahan panjang jalan di Kota Surabaya dengan rata - rata per tahun mulai 2016 - 2020 sepanjang 6,25 km berdasarkan RPJMD Kota Surabaya 2021 - 2026," kata Eri, Sabtu (15/10/2022).
Nantinya, proses pengerjaan Radial Road akan dimulai pada tahun 2023 untuk mengurangi beban kepadatan lalu lintas dari arah Jalan Mayjen Jonosewojo menuju ke kawasan Jalan Lontar Kota Surabaya.
Sedangkan untuk pengerjaan konstruksi JLLB yang sudah terbangun sepanjang 2.520 meter, yang terdiri dari 1.870 meter dibangun oleh Pengembang Perumahan dan 650 meter dibangun dengan pendanaan dari APBD Kota Surabaya.
Serta konstruksi JLLT yang sudah terbangun sepanjang 1.228 meter yang dibangun dengan pendanaan dari APBD Kota Surabaya.
Baca Juga: Ribuan Ojol Demo, Jalur Alun-alun Sidoarjo - Terminal Purabaya Macet
"Sebab, rencana pembangunan panjang JLLB adalah ±10.035 meter dan JLLT adalah ±14.300 meter, tapi kami baru mengerjakan sekian,"jelasnya.
Artinya, lanjut Eri, tidak bisa dikerjakan dalam satu atau dua tahun. Maka, pihaknya akan menyampaikan secara transparan melalui videotron di seluruh Surabaya,"ujarnya.
"Sehingga selesai di tahun berapa warga akan tahu," ungkapnya.
Lebih lanjut Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya juga akan mengatur waktu masuk antara siswa SD/SMP Negeri dan Swasta dengan para pekerja di Surabaya.
Baca Juga: 49 Siswa Terjebak Lift Macet Empire Palace, Beberapa Alami Syok
Bahkan, para pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya telah melakukan aktivitas kerja di lingkungan terdekat dengan rumahnya.
"Pemkot Surabaya juga telah memulai, yakni pegawai bekerja di lingkungan (terdekat) rumahnya masing-masing. Sehingga itu akan mengurangi (penumpukan kendaraan), yang dari barat tidak perlu sampai di area timur," katanya.
Ia menambahkan, terkait penataan transportasi massal yang tidak hanya berfokus di Surabaya. Sebab rencananya, transportasi massal tersebut juga akan terkoneksi dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"Termasuk pembangunan jalannya, ini akan terkoneksi satu dengan yang lainnya. Maka kita harus memberikan jaminan keamanan menggunakan transportasi massal dengan harga yang terjangkau daripada menggunakan transportasi pribadi," pungkasnya. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi