Rabu, 18 Jun 2025 10:04 WIB

Kepala BP Haji Klaim Masalah Haji di Jatim Teratasi dengan Peningkatan Pelayanan

Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPHRI)

Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPHRI)

selalu.id - Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji RI), KH Irfan Yusuf, menyampaikan perkembangan terkini terkait penyelenggaraan ibadah haji di Jawa Timur. Meskipun sempat menghadapi beberapa kendala, ia optimistis bahwa persiapan haji tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Awalnya memang ada beberapa masalah. Namun, berkat kerja keras dan koordinasi yang baik, kami berhasil mengatasinya," ucap KH Irfan Yusuf kepada selalu.id saat dijumpai di gedung Shofa, Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu (28/5/2025).

Salah satu kendala yang dihadapi adalah, lanjut KH Irfan Yusuf, terkait sistem pembagian kuota dan administrasi kasir yang kurang jelas. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah syariah dan ketidakjelasan status keberangkatan jamaah. Namun, BPKH telah melakukan perbaikan sistem untuk memastikan hal tersebut tidak terulang.

Meski begitu, prioritas diberikan kepada jamaah lansia, pendamping, dan pasangan suami istri. KH Irfan Yusuf menjelaskan bahwa kendala dalam mengendalikan keberangkatan sebagian jamaah telah berhasil diatasi.

Baca Juga: Gelisah Belum Memberi Makan Sapi, Jemaah Haji Asal Jember Alami Demensia

"Untuk kepulangan jamaah, kami akan berupaya sebaik mungkin," tambahnya.

Persiapan haji di Jawa Timur melibatkan kerja sama yang intensif antara BPKH dengan Kementerian Agama (Kemenag). Selain mendukung proses administrasi, panitia haji di Jawa Timur juga berperan aktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah yang mungkin muncul. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah.

KH Irfan Yusuf juga menjelaskan upaya untuk mengatasi kepadatan di area Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

"Penggunaan sistem tanazul dan mur diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan kemacetan," jelasnya.

Sementara itu, BPKH juga akan memberikan dukungan penuh kepada Kemenag, baik dalam hal SDM maupun sumber daya lainnya. Terkait kuota haji, KH Irfan Yusuf menjelaskan bahwa penentuan kuota masih perlu dipertimbangkan kembali.

Baca Juga: Pelantikan 23 Petugas Haji Surabaya, Kemenag Uji Coba Menu Makan di Pesawat

"Apakah berdasarkan jumlah penduduk atau jumlah antrian, hal ini masih akan dibahas lebih lanjut," katanya.

Ia juga menyinggung visi Arab Saudi 2030 yang akan meningkatkan jumlah jamaah haji secara signifikan. Hal ini berpotensi meningkatkan kuota haji Indonesia di masa mendatang. Meskipun beberapa kendala masih ada, terutama terkait penerbangan, KH Irfan Yusuf optimistis bahwa penurunan jumlah permasalahan akan signifikan.

Baca Juga: Asrama Haji Sukolilo Surabaya Siap Sambut Jemaah Haji 2025

"Kami telah memberikan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan visa non-haji," ujarnya.

Di akhir, Ia juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi cuaca ekstrem di Arab Saudi, yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celcius di puncak musim haji. Imbauan kepada jamaah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas juga terus digencarkan.

Secara keseluruhan, KH Irfan Yusuf menyatakan bahwa persiapan haji di Jawa Timur berjalan dengan baik dan terus ditingkatkan. Kerja sama yang solid antara berbagai pihak dan upaya antisipasi berbagai potensi masalah diharapkan dapat memberikan pelayanan haji yang lebih optimal dan nyaman bagi para jamaah.

Editor : Arif Ardianto