selalu.id - Pemerintah Kota Surabaya kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Baca Juga: Pemprov Jatim Raih Dua Penghargaan di Hari Kearsipan ke-53, Bukti Jatim Mampu Jaga Warisan Sejarah
Penghargaan pertama adalah Nilai Pengawasan Kearsipan Tertinggi Nasional 2024 dengan predikat “AA” dan skor memuaskan 98,51. Capaian ini mencerminkan tata kelola arsip yang optimal—mulai dari kebijakan, SDM, hingga pengelolaan arsip digital dan statis.
Penghargaan kedua diraih melalui penetapan Arsip Makam Eropa Peneleh (1848–2024) sebagai bagian dari Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025. Arsip ini dianggap memenuhi nilai sejarah, sosial, dan memiliki bentuk khas yang penting bagi ingatan kolektif nasional.
Menanggapi capaian tersebut, Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, mendorong agar penghargaan ini menjadi titik tolak penguatan literasi berbasis teknologi.
“Prestasi ini harus jadi momentum. Surabaya perlu memiliki perpustakaan futuristik—bukan sekadar tempat baca, tapi pusat literasi interaktif berbasis digital, audio, dan visual,” ujar Azhar, Selasa (27/5/2025).
Politisi Fraksi Gerindra itu mengusulkan pemanfaatan arsip sejarah dalam bentuk virtual reality (VR) agar masyarakat dapat “menyaksikan” langsung Surabaya tempo dulu.
“Anak-anak bisa melihat visualisasi Kampung Peneleh dua dekade lalu, atau Tugu Pahlawan zaman dulu, hanya dengan satu klik,” tambahnya.
Ia juga menyarankan pengembangan Perpustakaan Daerah (Perpusda) menjadi pusat edukasi teknologi yang menyajikan simulasi interaktif, seperti gempa bumi atau evolusi sains berbasis teori ilmiah. Pilot project ini diusulkan dimulai dari perpustakaan umum di kawasan Rungkut.
“Kalau diseriusi dan dikolaborasikan dengan kampus seperti ITS, Surabaya bisa jadi kota percontohan literasi digital kelas dunia,” pungkasnya.
Editor : Ading