selalu.id - Hingga Minggu (18/5) malam, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 21.254 jemaah haji, atau sekitar 58 persen dari total 36.845 jemaah. Gelombang kedua pemberangkatan dimulai sejak kloter 51, dengan imbauan kepada jemaah untuk mengenakan pakaian ihram sejak keberangkatan dari Embarkasi Surabaya.
Baca Juga: Kepala BP Haji Klaim Masalah Haji di Jatim Teratasi dengan Peningkatan Pelayanan
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, melaporkan adanya penurunan signifikan jumlah barang terlarang yang ditemukan di koper dan tas kabin jemaah tahun ini. Strategi proaktif melalui pemeriksaan koper di tingkat kabupaten/kota sebelum pengiriman ke Asrama Haji terbukti efektif.
“Pemeriksaan awal di daerah memungkinkan antisipasi dini terhadap barang-barang yang melebihi kapasitas penerbangan atau yang dilarang,” jelas Sugiyo.
Baca Juga: Air Zamzam Tiba, Jemaah Haji Siap Terima Saat Pulang
Barang-barang yang masih ditemukan antara lain rokok melebihi batas (lebih dari 200 batang), power bank berkapasitas di atas 20.000 mAh, serta barang-barang yang diletakkan tidak sesuai. Sugiyo mengingatkan tentang aturan ketat terkait cairan, aerosol, dan gel (LAG), yang dibatasi maksimal 100 ml per wadah dan harus disimpan dalam satu kantong plastik transparan berkapasitas 1 liter.
Pelanggaran terhadap aturan ini akan berakibat pada penyitaan barang oleh petugas. Aturan mengenai benda tajam juga ditegaskan; benda tajam diperbolehkan dalam koper bagasi, tetapi akan disita jika ditemukan di tas kabin.
Baca Juga: Gelombang Kedua Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Berangkat Menuju Jeddah
Di tengah proses pemberangkatan jemaah, kabar duka datang dari Tanah Suci. Soesanto Soemantri Notodiarjo (73), jemaah asal Surabaya dari kloter 16, wafat pada Sabtu (17/5) pukul 21.30 waktu Arab Saudi dan telah dimakamkan di Komplek Pemakaman Baqi, Madinah. Dengan demikian, total jemaah Embarkasi Surabaya yang wafat mencapai lima orang: dua di RS Haji, satu di pesawat, dan dua di Arab Saudi.
Editor : Ading