Rabu, 26 Mar 2025 14:15 WIB

Masih Banjir, Warga Kebonsari Surabaya Keluhkan Kecilnya Saluran Air

  • Reporter : Ade Resty
  • | Minggu, 09 Feb 2025 20:29 WIB

selalu.id - Warga RT 01 dan RT 02 RW 01 Kebonsari, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, kembali mengeluhkan banjir yang kerap terjadi saat hujan deras.

Warga menyebut banjir dikarenakan saluran drainase yang terlalu kecil serta kapasitas rumah pompa Jambangan yang tidak mampu menampung debit air yang besar.

Baca Juga: Banjir Luapan Danau Unesa, DPRD Surabaya Duga Ada Penyempitan Saluran Air

Ketua RW 01 Kebonsari, Jamhari, menyebutkan bahwa meskipun genangan biasanya surut dalam waktu 10 hingga 30 menit, kondisi ini tetap mengganggu warga.

Apalagi, air yang mengalir ke rumah pompa Jambangan sering “rebutan” dengan limpasan air dari wilayah lain.

“Air dari Kebonsari mengalir ke rumah pompa Jambangan. Kalau hujan deras, Sungai Jambangan meluap, dan akhirnya air balik ke pemukiman. Ini yang membuat banjir cepat terjadi,” ujar Jamhari, kepada Selalu.id, Minggu (9/2/2025).

Jamhari mengatakan padahal warga sudah mengajukan permohonan perbaikan drainase sejak 2024. Mereka meminta penggantian saluran dengan U-ditch berukuran 40x60 cm agar air lebih cepat mengalir.

Baca Juga: Sungai Karah Tak Mampu Tampung Hujan, Pemkot Surabaya Bangun Rumah Pompa

Sayangnya, usulan ini baru masuk Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025, dengan target pengerjaan di 2026.

“Gang dua RT ini masih pakai drainase kecil, belum tersentuh perbaikan. Sementara di Kebonsari 1, sebagian sudah mendapat saluran baru. Harapannya, drainase ini bisa segera diperbesar supaya genangan cepat surut,” jelas Jamhari.

Selain drainase, warga juga menyoroti kapasitas rumah pompa Jambangan yang masih kurang. Saat hujan deras, air yang masuk ke rumah pompa sering melampaui kapasitasnya, sehingga air meluap kembali ke permukiman.

Baca Juga: Banjir Surabaya, Pemkot: Cuaca Ekstrem dan Saluran Tersumbat Jadi Pemicu

“Kalau curah hujan tinggi, air bisa naik sampai level 130 cm, padahal rumah pompa hanya bisa menangani maksimal 120 cm. Kalau sudah begitu, banjir pasti terjadi,” tambahnya.

Jamhari mengaku sudah berulang kali melaporkan kondisi ini ke dinas terkait, bahkan mengirimkan foto kondisi di lapangan. Namun hingga kini, perbaikan belum dilakukan.

“Kami hanya ingin solusi yang jelas. Kalau rumah pompa tidak diperbesar, banjir akan terus berulang. Semoga pemkot segera bertindak sebelum musim hujan tahun depan,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardianto