Senin, 24 Mar 2025 19:18 WIB

Harga Pangan di Surabaya Naik, Pemkot Pastikan Stok 3 Bulan ke Depan Aman

  • Reporter : Ade Resty
  • | Senin, 03 Feb 2025 12:25 WIB
Stok bahan pangan di Surabaya

Stok bahan pangan di Surabaya

selalu.id – Harga sejumlah bahan pangan pokok di Kota Surabaya mengalami kenaikan per 30 Januari 2025 lalu. Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Indeks Kecukupan Pangan (IKP) hingga Desember 2024, indeks kecukupan pangan kota ini mencapai 3,8.

“Angka ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan di Surabaya masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan,” ujar Vykka, Senin (3/2/2025).

Untuk memastikan stok tetap stabil, Pemkot Surabaya telah mengambil beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah dengan menyediakan 21 Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang memasok bahan pangan penting seperti beras medium SPHP, beras premium, gula pasir, dan minyak goreng ke pasar-pasar tradisional.

Selain itu, pemkot juga menjalin kerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan guna menjaga pasokan tetap lancar. Mereka juga bekerja sama dengan distributor lokal serta menggalakkan gerakan menanam komoditas strategis seperti padi, bawang merah, dan aneka cabai di lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD).

Pemkot juga rutin mengadakan pasar murah di 31 kecamatan secara bergilir serta Gerakan Pangan Murah (GPM) setiap bulan. Melalui program ini, berbagai bahan pokok seperti beras, daging ayam, telur, hingga cabai dan bawang dijual dengan harga lebih terjangkau.

Meski stok pangan aman, beberapa komoditas mengalami lonjakan harga, terutama minyak goreng curah, telur ayam broiler, bawang merah, tomat, serta cabai merah besar dan cabai rawit merah.

Menurut Vykka, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, harga minyak goreng naik akibat penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita dari Rp14.000 menjadi Rp15.700 per liter sejak Agustus 2024.

Sementara itu, harga telur ayam broiler terdongkrak akibat meningkatnya permintaan, terutama menjelang hari besar keagamaan. Untuk komoditas hortikultura seperti tomat dan bawang merah, cuaca ekstrem turut menjadi penyebab utama kenaikan harga.

Baca Juga: Ratusan RW di Surabaya Dinyatakan Bebas TBC, Dinkes Perkuat Pemantauan

Editor : Ading