Jumat, 21 Mar 2025 00:05 WIB

Anggaran Penanganan Banjir di Surabaya Ditambah 1,4 Triliun

  • Reporter : Ade Resty
  • | Minggu, 12 Jan 2025 12:21 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau pemompaan air

Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau pemompaan air

selalu.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp1,4 triliun telah disiapkan dalam APBD 2025 untuk melanjutkan program penanganan banjir yang telah diprioritaskan tahun ini.

Eri Cahyadi menyebutkan bahwa tambahan anggaran tengah dirumuskan dan dibahas bersama DPRD Kota Surabaya. Anggaran ini akan difokuskan pada proyek-proyek strategis, seperti pembangunan bozem, pelebaran saluran air, penambahan rumah pompa, dan normalisasi sungai.

Baca Juga: Banjir Luapan Danau Unesa, DPRD Surabaya Duga Ada Penyempitan Saluran Air

“Rancangan anggaran sudah kami sampaikan, meski masih ada koreksi. Setelah disetujui, kami akan paparkan belanja wajib Pemkot, termasuk prioritas utama di 2025. Dengan begitu, masyarakat bisa tahu program apa saja yang akan kami kerjakan,” ujar Eri, Minggu (12/1/2025).

Menurut Wali Kota Eri, salah satu prioritas utama adalah penanganan banjir di 180 titik di Surabaya. Nantinya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya akan memaparkan secara rinci lokasi dan metode penanganan setiap titik tersebut.

“Nanti DSDABM akan menjelaskan area tangkapan (catchment area) yang menjadi fokus penanganan. Misalnya, 1-5 titik dikerjakan penuh hingga selesai. Jadi, tidak setengah-setengah agar hasilnya maksimal. Kami ingin masyarakat tahu mana titik yang sudah bebas banjir dan mana yang belum karena memang belum dikerjakan,” jelasnya.

Eri juga menegaskan bahwa transparansi ini penting agar masyarakat memahami progres dan kendala yang dihadapi dalam penyelesaian banjir.

Baca Juga: Sungai Karah Tak Mampu Tampung Hujan, Pemkot Surabaya Bangun Rumah Pompa

Ia memberi contoh, sejumlah wilayah seperti Dukuh Kupang dan Pakal Madya sudah bebas banjir setelah proyek box culvert selesai. Namun, di lokasi lain, pengerjaan dilakukan bertahap sesuai skala prioritas dan ketersediaan anggaran.

Eri menambahkan, penanganan banjir di kawasan permukiman juga mengacu pada skala prioritas. Jika sebuah kampung mengalami banjir karena belum memiliki saluran U-Ditch, wilayah tersebut akan menjadi prioritas pengerjaan Pemkot.

“Kami kerjakan bertahap. Kampung yang tidak banjir tidak akan menjadi prioritas utama, tetapi tetap masuk dalam rencana tahun berikutnya,” tegas Eri.

Baca Juga: Banjir Surabaya, Pemkot: Cuaca Ekstrem dan Saluran Tersumbat Jadi Pemicu

Eri memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di Surabaya, termasuk penanganan banjir, dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pemkot berkomitmen untuk menyelesaikan masalah banjir secara menyeluruh, meskipun membutuhkan waktu dan koordinasi anggaran yang matang.

“Kami terus berupaya memastikan anggaran digunakan secara maksimal agar banjir di Surabaya dapat ditangani dengan efektif,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardianto