Rabu, 26 Mar 2025 17:24 WIB

Banjir Surabaya Lama Surut, Begini Pernyataan BMKG

  • Reporter : Ade Resty
  • | Rabu, 25 Des 2024 18:55 WIB
Banjir Surabaya

Banjir Surabaya

Advertise - IDUL FITRI 1446H ARIF FATHONI

selalu.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebut fenomena alam menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah sejak Selasa (24/12/2024) sore hingga Rabu (25/12/2024).

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, mengungkapkan bahwa hujan deras di Surabaya disebabkan oleh pembentukan awan cumulonimbus (CB).

Baca Juga: Banjir Surabaya, Pemkot: Cuaca Ekstrem dan Saluran Tersumbat Jadi Pemicu

Awan ini terbentuk karena adanya fenomena atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby, serta konvergensi di Laut Jawa yang meningkatkan intensitas pembentukan awan hujan.

“Awan cumulonimbus ini sering terbentuk pada sore hingga malam hari dengan durasi sekitar satu hingga empat jam. Intensitasnya cukup sering terjadi minggu ini, sehingga curah hujan semakin tinggi,” ujar Ady.

Selain cuaca ekstrem, kondisi pasang air laut turut memperparah banjir di Surabaya. Pasang laut menghambat aliran air dari daratan menuju laut, menyebabkan genangan air sulit surut.

“Pada 28-29 Desember mendatang, pasang laut akan mencapai puncaknya, dengan ketinggian antara 130-140 cm. Ini berpotensi memperburuk banjir jika curah hujan tinggi terjadi bersamaan,” jelasnya.

Baca Juga: Surabaya Potensi Cuaca Ekstrem, 11 Titik Kawasan Terancam Banjir Rob

Ady menambahkan, banjir di Surabaya juga diperparah oleh limpasan air dari daerah lain. Hujan deras di wilayah hulu menyebabkan debit air sungai meningkat, yang akhirnya mengalir menuju Surabaya.

Advertise - Idul Fitri 1446H dr akma

“Meskipun curah hujan di Surabaya tidak terlalu tinggi, debit air tambahan dari daerah lain membuat banyak wilayah tergenang,” tambahnya.

Sebelumnya, BMKG bersama pihak terkait telah melakukan operasi modifikasi cuaca (TMC) di Jawa Timur untuk mengantisipasi potensi banjir dan longsor. Operasi ini berlangsung dari 18-22 Desember 2024 di sepanjang pesisir utara Laut Jawa.

Baca Juga: Waspada! Surabaya Berpotensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari, Ini Kemungkinannya

Ady mengimbau masyarakat untuk rutin membersihkan saluran air dan memperluas area resapan di lingkungan masing-masing. Hal ini penting untuk mengurangi genangan air ketika aliran ke laut terhambat.

“Selain itu, saat terjadi cuaca ekstrem, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho. Lebih baik mencari bangunan kokoh untuk berlindung,” pesannya.

Editor : Ading