Sabtu, 15 Mar 2025 20:29 WIB

Siswa SMP Surabaya Korban Bullying, Ditelanjangi hingga Ditenggelamkan di Kolam

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 13 Des 2024 15:36 WIB
Bullying

Bullying

selalu.id - Kisah tragis datang dari seorang siswa SMP di Surabaya yang menjadi korban perundungan oleh enam teman sekelasnya selama tiga tahun.

Cerita memilukan ini menjadi viral setelah korban menceritakannya di akun TikTok @andysugarrr. Tidak hanya di media sosial, korban juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Dalam unggahannya, korban mengungkap pengalaman pahitnya yang bukan hanya sebatas olok-olokan verbal. Ia mengaku sering dipukul, ditendang, ditelanjangi, hingga ditenggelamkan ke kolam renang saat pelajaran olahraga di Pasar Atom.

Pengacara korban, Johan, menyebut perundungan tersebut telah berdampak besar pada kondisi mental kliennya. “Korban dirundung sejak masa orientasi. Puncaknya saat pelajaran olahraga, di mana korban ditelanjangi dan ditenggelamkan. Tindakan ini bahkan melibatkan kontak fisik tidak senonoh,” ujar Johan.

Parahnya, korban sempat merasa begitu putus asa hingga terpikir untuk mengakhiri hidupnya. Selain itu, ia sering bolos sekolah dan pernah tidak masuk selama satu bulan penuh karena tidak tahan dengan perlakuan teman-temannya.

Johan mengungkapkan, korban sudah beberapa kali melaporkan tindakan perundungan ini kepada pihak sekolah sejak kelas 1. Namun, sekolah justru tidak memberikan tindakan tegas.

“Setiap kali melapor, korban malah dimarahi dan disalahkan oleh guru. Sekolah hanya menganggap tindakan itu bercanda,” jelas Johan.

Situasi semakin memprihatinkan ketika korban melapor ke polisi pada 11 Oktober 2024. Pihak sekolah diduga mencoba menutupi kasus ini dengan mengancam korban agar tidak naik kelas dan bahkan menawarkan suap sebesar Rp500 ribu agar laporan dicabut. Namun, korban tetap kukuh melanjutkan laporannya.

Johan mendesak agar kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru Bimbingan Konseling (BK) dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal melindungi siswa.

“Pihak sekolah sudah gagal menciptakan lingkungan yang aman. Mereka harus diganti agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” tegas Johan.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M. Prasetyo, menyatakan pihaknya telah memanggil beberapa saksi, termasuk korban, terduga pelaku, dan pihak sekolah.

Polisi juga melakukan pemeriksaan psikiatri terhadap korban untuk mengukur dampak psikologis akibat perundungan yang dialaminya.

“Kami akan terus menangani kasus ini dengan serius, apalagi korban masih di bawah umur. Penanganan dilakukan secara hati-hati agar tidak memperparah trauma korban,” jelas Prasetyo.

Baca Juga: Fenomena Bullying Semakin Merajalela, Begini Tanggapan Psikolog Sosial

Editor : Ading