selalu.id - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur menggelar Wilwatikta Acarita, sebuah seminar nasional dan pameran yang mengangkat kebesaran Kerajaan Majapahit. Acara ini berlangsung di ASEEC Tower Universitas Airlangga (Unair) pada Senin (2/12/2024).
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, Endah Budi Heryani, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan memperkenalkan warisan Kerajaan Majapahit kepada masyarakat.
“Tujuan utamanya adalah menyampaikan tinggalan-tinggalan Majapahit kepada masyarakat luas. Majapahit adalah kerajaan besar di Jawa Timur pada abad ke-13 hingga ke-15, dan menjadi ikon sejarah Indonesia,” kata Endah.
Selain itu, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat narasi sejarah dan mempublikasikan kejayaan Majapahit sebagai simbol kebesaran Nusantara.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Purnawan Basundoro, menekankan bahwa Unair memiliki tenaga pengajar dan ahli sejarah yang kompeten untuk mengupas berbagai aspek sejarah kerajaan di Indonesia, termasuk Majapahit.
“Program studi sejarah di Unair memiliki banyak dosen yang ahli dalam menjelaskan aspek sejarah dari kerajaan-kerajaan besar di Indonesia. Ini menjadi peluang untuk mentransfer pengetahuan kepada generasi muda, khususnya mahasiswa,” ujar Purnawan.
Ia berharap generasi muda dapat memahami sejarah kerajaan besar seperti Majapahit melalui pendekatan ilmiah, sehingga warisan masa lalu ini tetap relevan dan dipahami oleh masyarakat modern.
“Pendekatan ilmiah ini mempermudah pemahaman sejarah masa lalu, sehingga generasi muda dapat melihatnya dari sudut pandang yang lebih komprehensif,” tambahnya.
Wilwatikta Acarita tidak hanya menampilkan pameran artefak dan peninggalan Majapahit, tetapi juga menjadi wadah diskusi akademis untuk menggali lebih dalam sejarah dan warisan kerajaan yang pernah menjadi pusat peradaban di Nusantara.
Melalui kegiatan ini, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI dan Unair berharap masyarakat, terutama generasi muda, lebih mengenal kebesaran Majapahit dan menjadikannya inspirasi dalam membangun masa depan Indonesia yang berakar pada kekayaan sejarahnya.
Editor : Ading