Senin, 28 Apr 2025 13:30 WIB

Ini Alasan PKL Kenjeran Watu-watu Menolak Ditertibkan

  • Reporter : Ade Resty
  • | Senin, 25 Des 2023 10:47 WIB
Pedagang Watu-watu rusak fasilitas umum

Pedagang Watu-watu rusak fasilitas umum

selalu.id - Para pedagang kali lima (PKL) di Watu-watu Kenjeran Surabaya kembali mengamuk pada Minggu (24/12/2023) kemarin. Mereka pun melakukan aksi merusak pagar hingga membuang sampah di jalanan.

Diketahui alasan mereka melakukan hal itu karena dilarang penjualan di kawasan area pinggir pantai Watu-watu Kenjeran.

Salah satu pedagang Watu-watu Kenjeran, Wartini mengungkapkan aksi itu adalah  bentuk kekesalan pedagang yang dilarang berjualan di kawasan Pesisir Pantai Bantu Batu Kenjeran.

Dalam hal ini, PKL mendorong pihak terkait, baik kecamatan maupun pemkot memberikan toleransi agar PKL bisa berjualan di hari Sabtu dan Minggu.

"Unjuk rasa ini karena kami tidak diperbolehkan berjualan di kawasan Pantai Watu-watu Kenjeran. Padahal lokasi teraebut rame pengunjung, sedangkan di Sentra Wisata Ikan Bulak itu sepi pengunjung," ujarnya.

Ia mengaku puluhan pedagang ini akan terus nekat melakukan aksi serupa jika masih tidak ada toleransi unuk berjualan di hari libur seperti pada momen libur natal dan tahun baru ini.

"Kami berharap kalau hari libur kami dibolehkan. Padahal kami sudah menuruti pihak kecamatan untuk direlokasi ke SIB. Tapi kami minta kelonggaran kalau hari Minggu maupun hari libur bisa berjualan di Watu-watu," ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang Bulak, Marati ia menyampaikan dirinya dan rekan PKL lainnya sudah menempati SIB ini sejak tiga bulan yang lalu, tepatnya bulan Oktober lalu.

"Setidaknya ada 40 PKL yang sebelumnya berjualan di kawasan Watu-watu Kenjeran. Kemudian, oleh pemkot semuanya direlokasi ke SIB," kata Marati ditemui awak media.

Oleh kecamatan dan pemkot, mereka didata dan ditampung di SIB. Di sana pedagang masing masing diberikan stand sesuai nomor urut yang disediakan. Meski demikian puluhan pedagang itu hanya bertahan sementara.

"Satu dua hari PKL yang berjumlah puluhan ini kompak berjualan di sini semua (SIB). Tidak lama mereka kembali berjualan di lokasi semula (Watu-watu Kenjeran)," ungkapnya.

Tentu bukan tanpa alasan, Marati yang memiliki stand nomor 25 ini mengaku PKL kembali berjualan semula karena sepinya pengunjung di SIB.

"Kalau rame ya nggak mungkin pindah ke Watu-watu lagi. Pedagang pindah ke sana kan karena di SIB sepi," ujarnya.

Dari 40 pedagang yang direlokasi itu, lanjut Marati yang bertahan di SIB tinggal 6 pedagang saja. "Tinggal 6 pedagang ini aja yang aktif berjualan tiap hari, " tuturnya.

Ditempat terpisah saat dihubungi selalu.id,
Kepala Satpol PP Surabaya M fikser menyampaikan pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap warga yang tidak mau ditertibkan terkait pelarangan penjualan di Watu-watu, Kenjeran.

“ Kita kemarin sudah melakukan penertiban ya disana. Kami melakukan penertiban untuk melindungi pedagang di dalam SIB (Sentral Ikan Bulak). Penertiban tidak hanya PKL tapi parkir liar. Banyak warga yang tidak terima,” kata Fikser.

Fikser menerangkan, padahal Pemkot Surabaya sudah menyiapkan tempat penjualan Sentra Ikan Bulak (SIB). Bahkan, telah memberikan fasilitas-fasilitas untuk para pedagang  sudah terpenuhi.

“Kita ada minta untuk kemudian PKL jualan mainan juga dimasukkan supaya anak anaknya itu main di dalam. Sehingga SIB itu  ramai. Kita juga lihat parkir-parkir yang ternyata kita masukan ke dalam SIB orang pasti parkir dan mereka bisa belanja baru ke SIB,” jelasnya.

“Jadi kita tidak melarang orang itu ke pantai Watu-watu kita hanya melarang penjualan disitu karena sudah ada pedagang SIB. Itu salah satu upaya pemerintah untuk menghidupkan SIB. Penertiban ini akan kami lakukan secara humanis di lapangan tujuan pemerintah itu adalah pasti melindungi warga yang baik,” pungkasnya.

Baca Juga: Satpol PP Minta PD Pasar Surya Atur PKL Keputran

Editor : Ading