Surabaya (selalu.id) - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun (Nataru) 2022, Harga beberapa kebutuhan pokok melonjak. Seperti harga minyak goreng dan cabai.
Data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (siskaperbapo) Dinas Perindustiran dan Perdagangan (Dipesrindag) Jawa Timur terkait harga cabai, yakni cabai rawit mencapai Rp 57 ribu kg, dari sebelumnya Rp 50 ribu kg.
Baca Juga: Begini Cerita Anggota Satpol PP Korban Penganiayaan Massa Buruh
Sementara harga cabai merah besar keriting rata-rata Rp 44 ribu kg dan cabe merah besar biasa Rp 40 ribu kg
"Itu karena perubahan dan kelonggoran PPKM yang berdampak besar terhadap perkembangan harga cabai, baik itu cabai rawit, cabai merah keriting dan cabai merah besar biasa," ujar Ketua Paguyupan Petani Cabai Indonesia Jawa Timur, Suyono, dalam keteranganya, Jumat (10/12/2021).
Suyono menyampaikan, bahwa membaiknya harga cabai itu karena adanya permintaan pasar induk Jakarta, ditambah pasar kalimantan dan pasar industri glower.
"Selain itu, mulai banyaknya pembeli di pasar dan berdampak pada harga cabai dihulu sentra cabai juga ikut naik," ujarnya
Sementara persediaan cabai dipasar, kata dia, dibeberapa daerah sentra dan distributor cabai di Jawa Timur masih cukup banyak.
Sedangkan untuk harga cabai merah keriting, cabai merah biasa maupun cabai rawit disentra cabai di Pare Kediri cenderung ikut naik.
Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Surabaya Hambat Laju Inflasi di Penghujung Tahun 2023
"Seperti di sentra cabai Kepung Pare dan Plosoklaten Kediri Kamis (09/12) kemarin fluktuatif naik. Untuk cabai besar varitas gada saat ini seharga Rp 32 ribu kg dan cabai merah besar varitas imola Rp 28 ribu kg, serta Cabai merah besar keriting rata-rata Rp 32 ribu kg," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk harga cabai rawit merah kecil varita ori 212 Rp 55 ribu kg, cabai rawit varitas asmoro Rp 55 ribu kg.
Lalu, harga cabai rawit varietas lokal Kediri Rp 54 ribu kg dan cabai rawit lokal Nganjuk Rp 52 ribu kg serta cabai rawit varitas Bhaskara Rp 43 ribu kg.
Suyono menambahkan, bahwa harga cabai baik dipasar grosir dan pasar Surabaya sekitarnya juga cenderung naik, mulai longgarnya PPKM banyak daerah yang levelnya membaik
Baca Juga: HIV/AIDS Mulai Menyasar Remaja di Surabaya, DPRD Minta Pemkot Gerak Cepat
"Sehingga usaha masyarakat banyak yang berjalan, warkop pedagang makanan mulai buka akan berdampak pada harga cabai," ujar Suyono.
Umi (32), salah satu pembeli cabai di pasar Wonokromo Surabaya mengaku bahwa kenaikan harga cabai karena terpengaruh musim hujan yang menyebabkan kualitas cabai yang mudah membusuk.
"Yang beli cabai itu banyak, cuma karena musim hujan cabai-cabai nya itu gampang busuk. Jadi yang jual gak mau kulakan banyak. Nanti rugi,"ujar Umi. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi