• Loadingselalu.id
  • Loading

Jumat, 01 Des 2023 04:06 WIB

Pikat Pesantren dengan Dana Abadi Santri, Pengamat Sebut Program Gibran Tak Masuk Akal

Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka

selalu.id - Calon Wakil Presiden dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka dalam pidatonya saat deklarasi pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden untuk pemilu 2024 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu (25/10/2023) lalu, memaparkan sejumlah program unggulan, salah satunya adalah 'Dana Abadi Santri'.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yakni Surokim Abdussalam mengatakan bahwa program unggulan Dana Abadi Santri Cawapres Gibran itu hendak menyasar para pemilih santri di pesantren.

"Sepertinya program itu hendak menyasar ke sana. Dan ingin mengambil dan mendekati pemilih santri pesantren," kata Surokim, kepada selalu.id.

Surokim menilai bahwa sejauh ini gagasan tentang pendanaan abadi yang dikelola pemerintah itu cukup menarik. Sebab, model  pengeloaan dana LPDP itu terinsipirasi dari gagasan program tersebut.

"Jika ada yang memerjuangkan dana santri abadi menurut saya itu relevan dengan upaya untuk  menguatkan peran santri dan bisa mendapat insentif elektoral jika bisa diwujudkan," jelasnya.

Menurutnya program unggulan yang simple, gampang diingat, tidak melip, dan mudah direalisikan cenderung akan diterima voters.

"Dalam konteks milenial agenda stretegis nasional itu harus diterjemahkan kedalam bahasa yang mudah dan tidak ribet, selalu ada inovasi dan kreativitas yang dimunculkan serta tidak birokratis," tuturnya.

Hal yang berbeda disampaikan oleh Pengamat politik Universitas Airlangga (UNAIR) Surabay, Hari Fitrianto yang menurutnya program unggulan Gibran yakni Dana Abadi Santri pastinya ditujukan menarik suara para pemilih dari pensatren, tetapi, dirinya menilai program itu tidak masuk akal.

"Tidak masuk akal karena basic dari santrinya apa, spesialnya apa kalau bisa mengalokasikan dana khusus untuk santri. sedangkan sejak Jokowi-Ma'aruf Amin di periode lalu itu tidak ada dana abadi pensantren. Saya kira sampai hari ini tidak mampu dialokasikan," kata Hari, saat dihubungi selalu.id.

Menurut Hari bahwa basic untuk dan pesantren sudah jelas ada yayasan dan lembaga hukumnya. Sehingga, menilai program unggulan Dana Abadi Santri tersebut harus didetailkan penganggarannya.

"Santri buka lembaga seperti pondok pensantren. Saya kira itu harus didetailkan lagi maksudnya apa," pungkasnya.

Sekedar diketahui, selain Dana Abadi Santri. Gibran juga menyebut sejumlah program unggulan yakni kredit start-up milenial,  Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dan Kartu Anak Sehat untuk pencegahan stunting.

Baca Juga: Gibran Tak Dampingi Prabowo saat Diundang Muhammadiyah di Surabaya

Editor : Ading