selalu.id - Game sudah merupakan bagian dari keseharian masyarakat saat ini. Hampir dapat dipastikan anak-anak, remaja dan dewasa jaman sekarang ini mempunyai dan memainkan game favoritnya.
Ada kekhawatiran akan fenomena ini, dimana game semakin membuat kecanduan. Orang tua mulai mencari cara untuk menyeimbangkan fenomena efek digital seperti ini. Salah satunya adalah dengan mengarahkan untuk belajar koding, dimana anak-anak tidak hanya menjadi konsumsi produk game, namun bisa membuat gamenya sendiri.
Baca Juga: Patut Bangga, Ini 6 Game Buatan Indonesia yang Mendunia
Koding atau pemrograman yang di era sebelumnya hanya dapat dipelajari di bangku perkuliahan, kini sudah dapat dipelajari oleh anak-anak sejak usia dini. Dengan bekal lancar membaca dan mempunyai dasar pengoperasian komputer, anak-anak mulai usia 7 tahun sudah dapat mempelajari koding atau pemrograman. Bahkan saat ini kemampuan koding semakin banyak dikompetisikan.
Potensi para penggiat koding cilik di Indonesia sangatlah besar. CodeCamp Competition yang diselenggarakan oleh Codecobali dan Kids Coding Camp, yang merupakan pusat pembelajaran dan event koding, hadir untuk memberikan ruang baru bagi para penggiat koding cilik.
Penggiat koding cilik ini dapat semakin mengasah kemampuannya dan berkompetisi untuk menghasilkan karya-karya koding terbaik, yang diharapkan nanti dapat menghasilkan produk digital yang bermanfaat dan diterima oleh masyarakat secara luas.
CodeCamp Competition terbuka untuk penggiat koding cilik mulai usia 7 sampai 15 tahun yang dilaksanakan di bulan Oktober-November 2023. Kategori yang diadakan adalah Scratch Competition dan Roblox Competition. Untuk Scratch Competition terdapat tiga kategori usia dan terdapat dua kategori usia untuk Roblox Competition.
Masing-masing kategori akan memperebutkan tiga project terbaik. Kompetisi ini dilaksanakan secara terbuka dan berbasis daring (online), sehingga dapat diikuti peserta secara nasional dan juga internasional.
Menurut penyelenggara event, Imama Lavi dan Siska F Mauludiah, selain kompetisi, CodeCamp Competition juga menyelenggarakan Parenting Webinar yang dapat diikuti oleh orang tua peserta kompetisi dan masyarakat umum.
Ada pula Beginner Workshop untuk anak-anak usia 7-10 tahun selama empat kali yang akan dinilai untuk menentukan tiga project terbaik untuk pendatang baru.
Informasi lengkap dapat diperoleh di website
https://codecobali.com/codecamp/.
Meski minat penggiat koding cilik semakin meluas saat ini, namun masih banyak yang belum mengetahui apa itu koding dan mengapa perlu untuk belajar koding. Istilah Koding berasal dari Coding yang artinya adalah membuat kode-kode dalam program komputer. Lebih sering dikenal dengan istilah membuat program atau Pemrograman.
"Dengan belajar koding, banyak hal yang bisa dipelajari yaitu Logical Thinking (Berpikir Logis), Problem Solving (Pemecahan Masalah) dan Creativity (Kreativitas). Diharapkan dengan belajar koding dan berkompetisi di bidang koding, dapat mengembangkan kecerdasan digital anak-anak sehingga tidak hanya menjadi konsumsi produk digital namun bisa menjadi pembuat produk digital di masa depan," tukas Siska.
Editor : Ading