Senin, 23 Jun 2025 01:06 WIB

Warga yang Tak Tinggal di Surabaya Siap-siap Dicoret dari Bantuan Pemkot

  • Reporter : Ade Resty
  • | Kamis, 06 Okt 2022 12:02 WIB
Suasana pengurusan kependudukan di Surabaya

Suasana pengurusan kependudukan di Surabaya

selalu.id - Pemerintah Kota (Pemkot)Surabaya menemukan kasus warga ber-KTP dan KK Surabaya yang berdomisili dari luar daerah. Hal ini berkaitan dengan bantuan serta fasilitas yang diberikan oleh pemkot.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, temuan itu berdasar hasil pencocokan data yang dilakukan oleh Camat, Lurah, RT, LPMK, dan Kader Surabaya Hebat (KSH).

Baca Juga: Perhatian! Pengurus KTP Baru Surabaya Tak Akan Dapat Bantuan Selama 10 Tahun

"Ada ribuan KTP Surabaya yang tidak tinggal di Surabaya. Nah, ini yang memang nanti InsyaAllah dari data itu kita update lagi. Sehingga apa? Biar bantuan ini tepat sasaran," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis, (5/10/2022)

Eri menyampaikan, penemuan itu beda dengan hasil real yang ada di lapangan. Sehingga, ia meminta untuk diupdate lagi data tersebut agar intervensi yang diberikan tepat sasaran.

"Inilah yang saya harapkan ketika data ini sudah sama antara KTP dengan yang ada di lapangan, maka intervensi kita akan tepat sasaran," kata ujarnya.

Tercatat, pencocokan data tersebut, dari 3.034.850 jiwa di Kota Surabaya, terdapat 2.599.595 jiwa dengan status ada.

Kemudian, 268.428 jiwa status tidak diketahui, 133.212 jiwa statusnya pindah kota dan status meninggal dunia 32.670 jiwa.

Lebih lanjut Eri menjelaskan, khusus untuk data yang statusnya ada, terbagi dalam empat kondisi.

Baca Juga: Buruan! Layanan Perekaman KTP Elektronik Pemilih Pemula Dibuka Hanya Tiga Hari

Yakni, domisilinya sama dengan KK (Alamat KK/ KTP dan alamat domisili sama) sebanyak 2.440.654 Jiwa.

Kemudian, domisilinya berbeda dengan alamat KK namun masih di Surabaya (Alamat KK/ KTP dan domisili tidak sama) ada sebanyak 125.561 jiwa.

Selanjutnya, KK Surabaya dengan domisili non-Surabaya (luar kota) ada sebanyak 31.750 jiwa. Dan terakhir, domisili Surabaya namun KK-nya non-Surabaya ada sebanyak 1.630 Jiwa.

Sebab itu, Eri menegaskan, pihaknya sangat tidak menginginkan intervensi yang diberikan pemkot tidak tepat sasaran. Misalnya, warga yang akan dibantu pemkot itu ber-KTP dan KK Surabaya, namun justru domisilinya luar daerah.

Baca Juga: Stok Blanko e-KTP di Surabaya Menipis, Ini Penyebabnya

"Seng dibantu KTP Surabaya tapi nek wayahe onok bantuan tok teko (Yang dibantu KTP Surabaya, tapi kalau waktunya ada bantuan saja datang ke Surabaya). Nah, ini yang akan kita jaga. Harapan saya benar-benar orang yang tinggal di Surabaya," tegasnya.

Ia pun berharap dengan pencocokan data di lapangan, Eri tidak ingin anggaran Pemkot Surabaya jatuh ke orang yang tidak berhak menerima.

Karenanya, data yang berasal dari warga ini diharapkan menjadi acuan untuk intervensi ke depannya.

"Jadi dengan data ini, harapan saya semua (intervensi) berawal dari data yang diberikan warga Surabaya. Sehingga anggaran APBD Surabaya benar-benar tepat sasaran untuk warga Surabaya," pungkasnya. (Ade/SL1)

Editor : Redaksi