Selasa, 22 Apr 2025 07:39 WIB

Seniman Gelar Aksi Teaterikal Protes Kepemimpinan Gubernur dan Kadisbudpar Jatim

  • Reporter : Ade Resty
  • | Rabu, 13 Apr 2022 14:36 WIB
Aksi teaterikal seniman Jawa Timur di depan Gedung Grahadi, Surabaya

Aksi teaterikal seniman Jawa Timur di depan Gedung Grahadi, Surabaya

selalu.id - Puluhan seniman Jawa Timur menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (13/4/2022). Dalam aksi tersebut, para seniman itu memakai pakaian adat sambil membawa wayang dan spanduk yang bertulis 'Seniman Dianggap Wayang Karo Dalang Sinarto'.

Dalam aksi teaterikalnya, mereka membuat replika kuburan yang dibuat dengan kayu dan taburan sayur kol serta sampah-sampah botol di jalanan depan Gedung Grahadi, sambil menampilkan seni teater dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Gudang Pengusaha Pelapor Wawali Armuji Digeruduk Massa

"Hal itu menggambarkan, seniman-seniman dimatikan, Replika kuburan itu sampah- sampah seperti ini, saya kira ini bentuk satu pelecehan yang dilakukan lembaga-lembaga kesenian yang ada di Provinsi Jatim terhadap seniman," kata Koalisi Seni Surabaya, Luhur Kayunda saat ditemui selalu.id, Rabu (13/4/2022).

Luhur menyampaikan bahwa aksi tersebut untuk menuntut keadilan Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, Sinarto, yang dianggap kebijakannya tidak berpihak kepada pelaku seni.

Selain itu, kata dia, ini juga bentuk protes karena seniman Surabaya dan Jatim ini menjadi penggagas program yang sebenarnya menjalin hubungan antara seniman dengan Pemerintah Provinsi.

"Yang kami soroti, di Gubernur dan Dinas Pariwisata sebelumnya, ada kepedulian pada seniman. Kami diajak buka bersama, mendapat parcel, dan THR untuk seniman yang kurang mampu," ujarnya.

Selain itu, Luhur juga menyampaikan bahwa program-program dan bantuan yang sebeleumnya pernah ada tak pernah lagi dirasakan seniman di masa kepemimpinan Gubernur Jawa TImur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto.

"Padahal banyak seniman-seniman yang perlu uluran tangan dari pemerintah," ujar dia.

Lebih lanjut Luhur menjelaskan bahwa di masa kepemimpinan Khofifah dan Sinarto, pihaknya tak menemukan penghargaan pada seniman. Padahal, hal itu dirasa mampu menjadi motivasi bagi para seniman.

Baca Juga: Ada Tulisan Prabowo Love Teddy Pada Aksi Tolak RUU TNI di Surabaya

"Dulu juga ada yang namanya Tali Asih. Itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada seniman-seniman yang memang sudah tidak bisa produktif karena sakit," ujarnya.

Pemberian insentif bagi pada penjaga situs kebudayaan dan sejarah di Jatim juga tak lagi ada. Padahal, gagasan itu telah diungkapkan sejak 3 tahun lalu.

"Bahkan sempat ada perdebatan anggaran untuk kesenian dan penjaga situs. Kan harus berbagi. Saya tidak tahu (gagasan) itu masih berlanjut sampai sekarang atau tidak," katanya.

Tak hanya itu, seniman juga menuntut Kepala Dinas Disbudpar, Sinarto agae lebih transparan pada seluruh kebijakan maupun anggaran yang diberikan pada seniman.

Baca Juga: Apel Operasi Ketupat 2025 Diwarnai Aksi Demo di Gedung Grahadi

Sebab, ada beberapa seniman yang kembali mendapatkan penghargaan padahal pernah mendapat penghargaan yang sama dari Gubernur Khofifah.

"Itu (penghargaan) mestinya bergilir. Nah itu diabaikan gitu makanya temen-temen protes karena ini adalah teman-teman yang memang bener-bener aktif di dalam bidang kesenian," ujarnya.

Berdasarkan pantauan selalu.id hingga demonstrasi berakhir pada pukul 11.30 WIB, perwakilan demonstran tidak juga ditemui oleh Gubernur Khofifah maupun perwakilan Pemprov Jatim. Terkait hal itu, Luhur memastikan bahwa pihaknya akan mengadakan aksi lanjutan.

"Kami akan hadir disini dan tuntutan-tuntutan kami akan tetap berjalan sampai ada jawaban," pungkasnya. (Ade/SL1)

Editor : Redaksi