selalu.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya berjanji akan mengevaluasi sistem layanan 24 jam di puskesmas setelah adanya temuan dari DPRD yang menyoroti berbagai kendala di lapangan.
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi internal untuk meningkatkan kualitas layanan.
“Kami akan evaluasi diri juga, nanti kami lakukan secara khusus dengan tim. Harapannya, masukan-masukan ini bisa memberikan dampak perbaikan sehingga pelayanan ke masyarakat benar-benar optimal,” ujarnya.
Komisi D DPRD Surabaya sebelumnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa puskesmas dan menemukan sejumlah masalah, mulai dari puskesmas yang tidak benar-benar buka 24 jam, minimnya tenaga medis, hingga fasilitas yang kurang memadai.
Anggota Komisi D, Imam Syafi’i, mengungkapkan bahwa saat sidak di Puskesmas Sidotopo Wetan, timnya menemukan tenaga medis yang terbatas hingga sopir ambulans merangkap sebagai petugas penerima pasien. Bahkan, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dinilai kurang standar, dengan tabung oksigen terbuka dan tidak adanya masker oksigen.
Di Puskesmas Peneleh, tim sidak mendapati pintu pagar terkunci rapat hingga harus mengetuk berkali-kali sebelum akhirnya dibuka. Kondisi serupa terjadi di Puskesmas Ketabang yang terletak di pusat pemerintahan Surabaya. Meski gedungnya baru direnovasi dan terlihat megah, pagarnya tertutup dan dokter jaga tidak ada di tempat.
“Kalau memang niat buka 24 jam, kenapa pintu harus digembok? Dan kalau 24 jam, harusnya ada dokter standby, bukan hanya on call,” tegas Imam.
Menurutnya, temuan ini membuktikan bahwa layanan 24 jam di puskesmas masih jauh dari ideal. Ia meminta Dinkes lebih transparan terkait kesiapan mereka.
“Kalau memang belum siap, jangan hanya pencitraan. Jika butuh tambahan tenaga medis atau obat, ya harus disampaikan, bukan malah memberi kesan seolah semuanya sudah berjalan baik,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Nanik menyebut pihaknya akan melakukan penghitungan ulang terkait kebutuhan SDM untuk memastikan layanan bisa berjalan lebih maksimal.
“Kami akan cek kembali berapa jumlah tenaga yang benar-benar dibutuhkan. Dari hasil evaluasi ini, kami akan lakukan perbaikan agar pelayanan puskesmas benar-benar bisa melayani masyarakat 24 jam tanpa kendala,” pungkasnya.
Baca Juga: Dinkes Surabaya Sebut Puskesmas 24 Jam meski Tanpa Dokter, DPRD: Hati-hati!
Editor : Ading