Senin, 17 Mar 2025 09:04 WIB

Banjir Parah di Gunung Anyar Sejak 30 Tahun Terakhir, Pemkot Siapkan Solusi Drainase Baru

  • Reporter : Ade Resty
  • | Kamis, 26 Des 2024 16:37 WIB
Banjir di Gunung Anyar

Banjir di Gunung Anyar

selalu.id — Dua hari terakhir, Kelurahan Gunung Anyar dan Rungkut Menanggal di Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, dilanda banjir parah akibat meluapnya sungai perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang terjun ke lokasi untuk memantau dan mengoordinasikan langkah-langkah penanganan banjir.

Tak hanya memantau, Wali Kota Eri bahkan bermalam di lokasi terdampak untuk memastikan upaya penanganan berjalan efektif.

“Kami tidak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti ini. Penanganan harus cepat dan tepat, agar warga dapat kembali beraktivitas dengan normal,” tegasnya.

Camat Gunung Anyar, Ario Bagus Permadi, menyebutkan Pemkot Surabaya telah mengerahkan lebih dari 40 unit kendaraan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyedot genangan air.

“Ini banjir terparah dalam 30 tahun terakhir, menurut warga setempat. Penyebabnya adalah saluran perbatasan yang tersumbat eceng gondok, sehingga aliran air terganggu,” jelas Ario pada Kamis (26/12/2024).

Namun, tantangan muncul karena saluran perbatasan tersebut berada di bawah kewenangan Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur dan Kementerian PUPR. “Meski bukan kewenangan kami, Pemkot Surabaya tetap mengambil langkah untuk membantu warga,” lanjutnya.

Sebagai upaya jangka panjang, Pemkot Surabaya akan membangun sistem drainase baru di perumahan-perumahan lama Gunung Anyar. Sistem ini akan mengalirkan air ke saluran Kebon Agung di utara, yang sepenuhnya dikelola Pemkot Surabaya.

“Kami akan mengalihkan aliran air dari perumahan lama menuju saluran yang lebih terkoneksi. Dengan demikian, risiko genangan akibat meluapnya saluran perbatasan dapat diminimalkan,” ungkap Ario.

Pemkot Surabaya juga berencana memperbaiki koneksi saluran mati dan melakukan penataan ulang drainase untuk memaksimalkan aliran air.

Selain itu, Ario menekankan pentingnya kolaborasi antara warga, Pemkot Surabaya, dan Pemprov Jawa Timur. Ia mengajak warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air dan membersihkan saluran dari eceng gondok yang menghambat aliran.

“Kami mengajak warga untuk bersama-sama melakukan gerakan bersih-bersih saluran dan normalisasi sungai. Kerja sama ini penting agar banjir tidak lagi menjadi masalah di masa depan,” ujar Ario.

Ia juga berharap Pemprov Jawa Timur segera melakukan normalisasi sungai perbatasan dengan pendalaman dan penataan tepian sungai. “Jika saluran lebih rapi dan dalam, risiko banjir akibat pasang surut dan hujan deras dapat diminimalkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Full Moon, Waspada Banjir Rob Wilayah Pesisir Surabaya hingga 6 Juli 2023

Editor : Ading