Minggu, 20 Apr 2025 11:11 WIB

Dokter National Hospital Sebut Tumor Otak Lebih Ganas Serang Anak-anak

  • Reporter : Ade Resty
  • | Selasa, 10 Okt 2023 13:22 WIB
Dokter Bedah Saraf RSU dr Soetomo dan National Hospital Surabaya, Dr dr Irwan Barlian Immadoel.

Dokter Bedah Saraf RSU dr Soetomo dan National Hospital Surabaya, Dr dr Irwan Barlian Immadoel.

selalu.id - Tumor otak juga menjadi penyakit yang ditakuti manusia selain kanker. Penyakit ini pun menyerang tak mandang usia, mulai anak-anak, dewasa, dan tak pandang jenis kelamin.

Ternyata kasus tumor otak sangat banyak di Indonesia, khususnya di Surabaya. Hal itu disampaikan Dokter Bedah Saraf RSU dr Soetomo dan National Hospital Surabaya, Dr dr Irwan Barlian Immadoel.

"Kasus tumor otak sangat banyak, tapi penanganan saat ini belum komprehensif, masih belum maksimal," kata dr Irwan, ditemui selalu.id, di National Hospital, Surabaya, Selasa (10/10/2023)

dr Irwan menyebut bahwa tumor otak menyasar usia berbeda-beda. Ada yang anak-anak sampai usia tua. Bahkan, tumor yang lebih ganas sering ditemukan kepada usia anak.

"Tumor otak anak-anak lebih ke arah ganas, di otak kecil, di batang otak di tengah. Banyak kasus kompleks tumor anak-anak lebih ganas," ujarnya.

Untuk usia dewasa muda sampai tua, dr Irwan menyebut tumor otak memiliki perbedaan kuantitas antara mengidap wanita dan laki-laki, serta cenderung memiliki jenis berbeda.

"Kasus terbanyak meningioma. Meningioma menyerang perempuan usia 40 tahun ke atas, artinya angka 2 perempuan 1 laki-laki. Tapi kalau glioblastoma tumor ganas, banyak laki-laki usia diatas 60 tahun, perempuan jarang," jelasnya.

Penyebab tumor otak ini, kata dia, masih belum diketahui penyebabnya, karena faktor karakteristik tumor berbeda-beda. Ia menilai berhubungan dengan hormon bila jenis meningioma, seperti hormon estrogen, progestron juga berpengaruh dari segi teori.

"Namun, dari segi teori karena ada perubahan pada karakter sel jaringan yang ada di struktur otak. Misalnya, mutasi glia yang normal menjadi glioma. Ada juga faktor risikonya seperti terpapar radiasi tinggi, stres berlebihan, ada faktor genetik keluarga terkena tumor tapi itu bukan sesuatu yang pasti juga," tuturnya.

Lebih lanjut dr Irwan membeberkan banyak pasien tumor otak yang datang ke rumah sakit, contohnya RSUD dr Soetomo. Ia menyebut sekitar 5 sampai 10 pasien per hari. Sedangkan, dalam sehari yang ditangani hanya sedikit.

"Ruangan operasi dan tenaga terbatas, sehingga memang harus membuat tempat yang mampu melakukan tindakan yang baik untuk pasien dan bisa dikerjakan di tempat operasi seperti itu," terangnya.

Tak sedikit pula pasien tumor otak yang berhasil survive. dr Irwan menyebut, dalam satu tahun ada sekitar 1.600 pasien tumor otak yang berhasil survive, namun tergantung dari diagnosis.

dr Irwan juga mengatakan, seperti kasus tumor jinak meningioma jika dioperasi dan hasilnya bagus, biasanya survivor rate pasien juga baik. Berbeda dengan tumor ganas atau gioblastoma, meski operasinya bagus, tingkat survivor ratenya rendah, karena bisa muncul lagi.

Baca Juga: Dokter National Hospital Surabaya: Setiap Hari Ada 1 hingga 5 Pasien Kasus Tumor Baru

Editor : Ading