• Loadingselalu.id
  • Loading

Kamis, 05 Okt 2023 05:30 WIB

SMP di Surabaya ini Hanya Dapat 1 Murid, Ini Penyebabnya

SMP Tenggilis Jaya

SMP Tenggilis Jaya

selalu.id - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2023 SD, SMP, SMA secara serentak telah dimulai di masing-masing sekolah sejak, Senin (17/7/2023).

Namun, di hari kedua MPLS terdapat satu sekolah yang tak nampak adanya kegiatan orientasi lingkungan bagi peserta didik baru mereka, yakni SMP Tenggilis Jaya yang berada Jalan Raya Tenggilis Mejoyo, No.14.

Pasalnya, SMP tersebut sebelumnya hanya mendapat dua murid baru. Namun, salah satunya menyatakan mengundurkan diri saat hari kedua MPLS 2023.

Kepala sekolah SMP Tenggilis Jaya, Hari Poedjo Irianto mengatakan orang tua salah satu murid baru tersebut, hari ini, menyatakan pengunduran diri putranya. Artinya hanya ada satu murid di Kelas 7 pada tahun ini.

"Ada dua murid baru, satu mengundurkan diri. Anaknya gak mau sekolah per hari ini dan ibunya tadi datang menjelaskan. Tapi saya pesan ke orang tuanya bahwa anaknya harus tetap sekolah," kata Hari, kepada selalu.id saat ditemui di SMP Tenggilis Jaya.

Sayangnya, lebih dari itu MPLS hari ke dua di SMP Tenggilis Jaya urung dilaksanakan karena satu murid baru yang tersisa pun harus izin tidak masuk sekolah karena sakit. Sehingga, hari ini, Selasa (18/7/2023) murid di kelas 7 pun kosong.

"Kemarin ikut satu murid baru, hari ini sakit," ujarnya.

Hari pun memaparkan untuk total murid di SMP Tenggilis Jaya hanya berjumlah 15 murid. Secara rinci disebutkan; kelas 9 sebanyak 12 murid, kelas 8 sebanyak 2 murid, dan kelas 7 sebanyak 1 murid.

Jumlah murid di SMP Tenggilis Jaya, kata dia, sudah mulai menurun sejak pandemi awal di tahun 2019 dan hingga hari ini peningkatannya tidak terlihat signifikan. Padahal pihak sekolah telah menawarkan SPP murah yakni Rp 100 ribu per bulan.

"Kita ini mendirikan sekolah murah, tapi kan biasanya orang tua murid lebih memilih sekolah gratis daripada kualitas," jelasnya.

Menanggapi SMP Tenggilis Jaya hanya mendapat satu murid, Koordinator Musyrawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo mengungkapkan bahwasanya hal itu terjadi karena PPDB SMP Negeri masih membuka pendaftaran meski secara resmi periode pendaftaran telah ditutup.

"Jadi masih terjadi. Pendaftaran siswa swasta ke negeri bahkan sampai MPLS hari kedua. Ada laporan siswanya ditarik ke SMP Negeri," pungkasnya.

Sementara, ia juga mengatakan, perihal pemenuhan pagu, beberapa SMP Swasta telah menenuhi target. Dari jumlah 262 sekolah swasta, hanya 10 persen yang tidak memenuhi target. (Ade/Adg)

Editor : Ading