Selalu.id - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) pamerkan dua ekor bayi singa yang baru lahir pada April 2023 lalu diberi nama Bima berjenis laki-laki dan Dona berjenis perempuan.
"Ahamdullilah pada April pertengahan akhir ini kado untuk Idul Fitri. Lahir lah dua anak singa satu jantan dan satu betina dari indukan bernama Seruni dan penjantan Upin," kata Direktur Operasional, Nurika Widiasanti di KBS, Selasa (29/5/2023).
Baca Juga: Akun Instagram KBS Diretas, DPRD Minta BUMD Surabaya Hati-hati di Tahun Politik
Nurika mengungkapkan pihaknya sudah lama merindukan kelahiran raja hutan asal Afrika setelah 18 tahun lamanya. Sebelumnya, kata dia, KBS bekerjasama dengan Jatim Park mendatangkan sepasang ekor singa pada akhir November 2022 lalu. Hal ini menjadi harapan KBS untuk bisa mengembangbiakan satwa liar.
"Dengan sistem pinjaman satwa ke (Jatim Park). Ini kesempatan besar untuk KBS dalam pengembangbiakan satwa liar ini," kata Nurika, saat ditemui Selalu.id, di KBS, Selasa (29/5/2023).
Dengan mengembangbiakan sepasang raja hutan tersebut, pihaknya melakukan perawatan khusus dengan hati-hati, sabar dan telaten.
"Selama 18 tahun, baru ini ada anak singa lagi. Makanya kami sangat berhati hati, kan sayang susah untuk didapatkan," ungkapnya.
Terkait perawatannya, kata dia, pihaknya selalu mengeluarkan di pagi hari diantara pukul 08.00-09.00 WIB untuk dijemur agar terkena matahari.
Baca Juga: Ramai Diberitakan, Postingan Foto Anies-Muhaimin di Akun Instagram KBS Langsung Menghilang
"Setiap jam 8 dan 9 ini kita keluarkan untuk kita jemur sekaligus kita cek untuk perkembangan Bima dan Dona," jelasnya
Selebihnya, dua ekor bayi singa itu lebih bagus dirawat oleh induknya sendiri. Pihaknya sendiri dari tim perawat satwa hanya melakukan pengawasan atau siaga untuk induknya.
"Bagaimana pun juga satwa seperti manusia. Lebih bagus kalau dirawat oleh induknya, jadi tetap susu murni dari induknya," tuturnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan KBS Soal Unggahan Foto Anies-Muahimin di Akun Instagram
Lebih lanjut Nurika menyampaikan untuk perawatan khusus, misalnya untuk menggendonag atau memindahkan dua ekor bayi singa itu harus memakai perlengkapan khusus, seperti sarung tangan dan di lap kembali.
Hal itu dilakukan agar induknya tidak suka mencium bau manusia. Sebab, dapat menyebabkan induknya tidak menyusui anaknya.
"Kalau itu sudah bau manusia itu gak mau nyusu lagi. Jadi teman-teman tadi gendong nanti balik sudah lap lagi. Supaya gak bau manusia. Susu paling baik dari induknya kan," pungkasnya. (Ade/Adg)
Editor : Ading